Kordinator Divisi Logitik KPU Sampang, Muhammad Hasan Djalelani mengatakan hingga Rabu (14/11) Sampang dan Bangkalan baru menerima logistik berupa alat tulis, gembok, alat coblos dan bantalan alat coblos. "Jumlah alat coblos dan bantalan alat coblos yang dikirim masing-masing hanya 98 buah," kata dia.
Untuk mengatasi kekurangan logistik alat coblos, KPU kata dia menggunakan alat dan bantalan alat coblos yang masih layak pakai bekas putaran kedua lalu. Dimana kata dia ada sebanyak 1230 alat coblos dan 1460 bantalan.
"Walaupun begitu kita masih kekurangan 1.322 alat coblos dan 1092 bantalan untuk pemilihan ulang pada 21 Januari mendatang,' kata dia.
Sedangkan logistik yang belum dikirim di antaranya adalah surat suara, formulir penghitungan, tinta, salinan daftar pemilih tetap dan undangan. "Padahal inilah logistik yang paling penting dan harusnya dikirim dulu," katanya.
Ia mengatakan telah berulang kali menanyakan ke KPU Jawa Timur tentang kebutuhan logistik. "Dan jawaban mereka saat ini sedang dalam proses pengiriman," kata dia.
Demikian halnya dengan di Bangkalan. Koordinator divisi logistik KPU setempat, Fauzan Ja'far juga mengatakan di Bangkalan masih kekurangan logistik. "Masih kurang 1120 alat coblos dan 280 bantalan," kata dia.
Berbagai logistik pokok misalnya salinan daftar pemilih tetap (DPT), undangan dan surat suara kata dia seharusnya diprioritaskan untuk dikirim. "Karena salinan DPT menjadi acuan untuk menyebarkan undangan untuk pemilih. Selain itu juga butuh waktu tidak singkat untuk menyortir surat suara," lanjutnya.
Anggota KPU Jawa Timur, Yayuk Wahyunengseh mengakui kalau pengiriman logistik molor. "Ya memang kondisinya pengerjaannya yang molor," kata dia. Ia menambahkan saat ini logistik terus dikirim secara bertahap ke Bangkalan dan Sampang. "Pengiriman surat suara dan formulir daftar pemilih ke kedua daerah tersebut masih dalam perjalanan," kilahnya.
DINI MAWUNTYAS