INFO NASIONAL-PT Pertamina Hulu Rokan, anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sub holding upstream mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Melalui program CSRnya, Pertamina membina pelaku UMKM di Kabupaten Aceh Tamiang dengan membentuk program Galeri Ajang Ambe.

UMKM merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi. Galeri ini telah berdiri sejak 2016, dengan melibatkan pelaku UMKM di sekitar wilayah operasional perusahaan.

Menginjak tahun kelima, UMKM lokal yang telah bergabung di galeri ini berjumlah 78 kelompok usaha dengan total 97 varian produk dengan omset perbulannya lebih dari Rp 20 juta rupiah. “Galeri Ajang Ambe memfasilitasi pelaku UMKM untuk mengikuti berbagai kegiatan pelatihan, peningkatan mutu produk dan pemasaran secara online,” ujar Perwakilan Galeri Ajang Ambe.

"Dengan memanfaatkan sistem informasi teknologi digital, produk UMKM dipasarkan melalui berbagai platform media sosial dan jaringan toko daring Facebook, Instagram dan lain sebagainya" katanya.

"Galeri Ajang Ambe merupakan hilirisasi produk hasil mitra binaan dan berperan sebagai penjual retail bagi produk UMKM yang dikelola. Produk yang dikembangkan adalah Kopi Pandan, tas aceh, terasi, sabun mengkudu, jamu jahe merah pelawi. Di masa pandemik ini, ibu memproduksi masker kain bercorak khas daerah Aceh.,” ujarnya.

Galeri Ajang Ambe dikelola oleh suatu badan usaha berbentuk koperasi yang bernama Koperasi Serba Usaha Ajang Ambe. "Dukungan koperasi sebagai organisasi pengelola galeri sangat membantu kelancaran usaha pelaku UMKM produk sekaligus mendukung kapasitas pelaku UMKM melalui berbagai pelatihan, diskusi bersama dan sosialisasi kepada 3000 pelaku usaha UMKM yang belum bergabung di Kabupaten Aceh Tamiang.

Koperasi Serba Usaha Ajang Ambe berbasis syariah ini menyelenggarakan program rutin satu bulan sekali , untuk menampung permasalahan yang ada pada pelaku UMKM dan mencari solusi permasalahan. Selain itu, setiap tahunnya, Koperasi mengadakan Rapat Anggota Tasun, dengan membagikan sisa hasil usaha kepada seluruh anggota koperasi.

Produk dari Galeri Ajang Rambe hadir di Northern Sumatra Forum (NSF) 2021 kegiatan yang digagas oleh SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Sumbagut secara hybrid yang mengusung tema “Sinergi Komunikasi Industri Hulu Migas Bersama Pemangku Kepentingan Menuju Target Produksi 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD Gas di Tahun 2030" pada 23 - 25 November 2021.

Tujuan kegiatan ini untuk membangun komunikasi dan koordinasi serta meningkatkan sinergi hubungan antara SKK Migas – KKKS Wilayah Sumbagut dengan pemangku kepentingan di Pusat dan Daerah. Harapannya terbangun kesepahaman bersama terhadap beberapa peraturan dan kebijakan pemerintah serta pelaksanaan kegiatan di sektor industri hulu migas, khususnya di wilayah regional Sumbagut.

Acara berlingkup regional inimerupakan salah satu pra-event dari 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG 2021). Diharapkan, acara NSF dapat menjadi bahan masukan untuk 2nd International Convention tersebut. “Keselarasan komunikasi antara sektor hulu migas dengan pemerintahdaerah menjadi kunci kelancaran operasional di lapangan,"ujar Manajer Senior PengembanganLapangan Gas, Lingkungan Deputi Perencanaan,Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky.

Kegiatan ini akan menambah pemahaman dan wawasan masyarakat luas mengenai industri hulu migas melalui berbagai tema yang diangkat pada setiap sesinya. “Forum ini terkait dengan Pertanahan dan Perizinan, Komunikasi& Media, PPM & TJS dengan jumlah sesi; lima Plenary, 13 diskusi panel yang menghadirkan 70 pembicara tingkat regional maupun Nasional,"tutur Ketua Pelaksana NSF Yanin Kholison.

NSF juga akan memberikan penghargaan kepada Gubernur Aceh, Gubernur Sumatera Utara, Gubernur Riau, dan Gubernur Kepulauan Riau yang telah memberikan kontribusi aktif dalam kelancaran operasional hulu migas di Wilayah Sumbagut.(*)