Inilah Salah Satu yang Mendasari KH Ahmad Dahlan Mendirikan Muhammadiyah

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 18 November 2021 16:14 WIB

Logo Muhammadiyah. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Tanggal 18 November diperingati sebagai hari lahirnya Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Muhammad Darwis atau yang kemudian dikenal sebagai KH Ahmad Dahlan merupakan sosok yang berperan penting dalam proses pendirian Muhammadiyah. Namun, sebelum berhasil melambungkan Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, KH Ahmad Dahlan ternyata mendirikan Muhammadiyah dengan tujuan pendidikan.

Dilansir dari muhammadiyah.or.id, pendirian Muhammadiyah berawal dari kegelisahan KH Ahmad Dahlan ketika berhadapan dengan kondisi umat Islam yang terpapar ajaran agama kaku dan mistik. KH Ahmad Dahlan kemudian memberikan ajaran Islam yang murni berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Aktivitas pengajarannya pun perlahan-lahan berkembang semakin besar meskipun sempat menerima berbagai protes dan kritik. Untuk mewadahi jumlah murid dan organisasi yang semakin besar, KH Ahmad Dahlan pun akhirnya membentuk Muhammadiyah di Kauman, Yogyakarta, pada 18 November 1912.

Menurut Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Hidayatullah, Muhammadiyah merupakan institusi pendidikan modern pertama di Indonesia. Dilansir dari umsida.ac.id, Hidayatullah berpendapat bahwa pendirian Muhammadiyah mematahkan anggapan umum yang menyatakan bahwa Sekolah Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara merupakan institusi pendidikan modern pertama di Indonesia.

Mengutip Yusron Asrofi dalam Kyai Haji Ahmad Dahlan: Pemikiran dan Kepemimpinannya, Muhammadiyah sebagai institusi pendidikan modern dibuktikan dengan pola pengajaran Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah, salah satu institusi pendidikan dasar Muhammadiyah. Pada era awal pembentukan Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah sudah menerapkan sistem pendidikan modern seperti di negara-negara Eropa, yakni dengan menggunakan meja, kursi, papan tulis, dan kurikulum yang merupakan sintesis antara pengetahuan umum dan pengetahuan agama.

Hidayatullah mengungkapkan keresahan yang membuat KH Ahmad Dahlan untuk membentuk Muhammadiyah bukan hanya soal ajaran keagamaan. Masalah kesenjangan pendidikan juga merupakan salah satu alasan di balik pendirian Muhammadiyah. Pada waktu itu, KH Ahmad Dahlan melihat bahwa di Indonesia terjadi kesenjangan antara pendidikan pemerintah kolonial dan pendidikan agama di pesantren. Dengan mendirikan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan berkomitmen untuk menggabungkan elemen-elemen positif dari dua sistem pendidikan tersebut untuk melahirkan sebuah sistem pendidikan yang melahirkan individu yang modern sekaligus agamis.

Advertising
Advertising

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Mengenal Teologi Al-Ma'un, Landasan Teologis Gerakan Muhammadiyah

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

2 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

2 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

2 hari lalu

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

Hari Pendidikan Nasional menjadi salah satu hari bersejarah yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional yang Pernah Jadi Jurnalis

2 hari lalu

Mengenal Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional yang Pernah Jadi Jurnalis

Mengenal Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional

Baca Selengkapnya

10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya

2 hari lalu

10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya

Hardiknas 2024 mengusung tema "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar". Berikut 10 Twibbonize Hari Pendidikan Nasional dan cara mendownload.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

2 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

2 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

3 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya