Guru Penggerak Jadi Kunci Percepatan Kompetensi Guru

Selasa, 16 November 2021 19:15 WIB

diskusi Ngobrol@Tempo bertajuk 'Akselerasi Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Program Guru Penggerak', Senin, 15 November 2021,

INFO NASIONAL - Masa depan Indonesia dimulai dari tingkat satuan pendidikan sekolah sehingga diperlukan peningkatan kualitas kepemimpinan pengajar, baik itu guru maupun kepala sekolah. Untuk itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar tiga program utama, yaitu Pendidikan Guru Penggerak, Sekolah Penggerak dan Organisasi Penggerak.

“Ketiga program itu tak hanya diarahkan pada prestasi akademik, namun juga pola pikir guru untuk menuntun, membimbing, dan mengayomi sesuai filosofi tokoh pendidikan bangsa, Ki Hajar Dewantara,” ujar Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam kegiatan Peluncuran Kanal Pendidikan Indonesiana.id dan diskusi Ngobrol@Tempo bertajuk ‘Akselerasi Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Program Guru Penggerak’, Senin, 15 November 2021,

Nadiem mengatakan bahwa selama ini pengajaran masih seputar teknis dan administratif. Aktivitas pengajaran belum mengarah pada kompetensi guru untuk jadi pemimpin proses pembelajaran dan pemimpin lingkungan pendidikan.

Pelaksanaan Program Guru Penggerak selama sembilan bulan ini didesain secara hybrid, yakni 70 persen materi dilaksanakan secara daring dan sisanya luring. Para Guru Penggerak dapat mengikuti pembelajaran di manapun, bisa tempat kerja, sekolah, atau rumah. Mobilitas guru diminimalisir sehingga mereka dapat berkonsentrasi pada pembelajaran di sekolah.

"Program yang didesain lewat teknologi selama pandemi Covid-19 ini, bila tak ada kendala maka pada akhir tahun akan menghasilkan 6.000 lulusan untuk angkatan kelima. Padahal yang mendaftar mencapai 100 ribu, sehingga akan diadakan lagi untuk angkatan selanjutnya," kata Ketua Kelompok Kerja Program Pendidikan Guru Penggerak Kemendikbudristek, Kasiman.

Advertising
Advertising

Kemendikbudristek berkomitmen akan menjaring peserta di hampir semua Kabupaten/Kota di Indonesia. Pemerintah bahkan telah menyiapkan paket Guru Penggerak daerah khusus bagi daerah yang kesulitan internet atau terbatas akses transportasi.

Selain itu, disediakan juga portal bagi guru untuk saling belajar dan berbagi sesama guru. Mereka bisa saling bertukar materi, cerita, dan informasi untuk menambah pemahaman dan cakrawalanya. Dengan demikian, guru di Papua yang secara jarak dan waktu sangat jauh dapat belajar dari guru di Aceh, demikian juga sebaliknya.

I Ketut Budiarsa, seorang Guru Penggerak Angkatan 1 menuturkan ketertarikannya mengikuti program ini untuk meningkatkan kualitas diri, sehingga ia berusaha mencari informasi dan mengikuti seleksi.

“Selama pandemi ini kami harus mulai terbiasa dengan penggunaan platform teknologi karena mengajar secara virtual, belum lagi kendala internet dan sarana juga prasarana kami yang belum memadai. Tapi kami harus belajar dan tak mau menyerah, seperti para murid kami," ujarnya.

Pria yang kini dipercaya sebagai Plt Kepala SDN 26 Pemecutan Bali ini merasa kapasitas kepemimpinannya semakin terasah ketika bisa menjadi bagian dari solusi atas masalah-masalah di lingkungan pendidikannya. “Kita ditempa lebih banyak di lapangan untuk menyelesaikan masalah-masalah di lapangan,” tambahnya

Mendukung inisiasi program Guru Penggerak yang sudah diluncurkan Juli 2020, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia, Cecep Darmawan mengungkapkan untuk transformasi, guru harus memperkuat konsep diri pribadi dan ekosistem pendidikan. “Pelaksanaannya harus komprehensif, paralel, dan tidak parsial. Peningkatan kualitas standar pendidikan harus konsisten dan kontinyu pada tiap program,” katanya.

Dalam pandangan Cecep, Program Guru penggerak serta Sekolah Penggerak dan Organisasi Penggerak, tak dapat dilihat parsial. Ia meyakini program tersebut bukan hanya untuk pribadi guru dan sekolah, tapi juga bermanfaat bagi perbaikan seluruh aspek pendidikan.

Dewan Pembina PGRI, Dudung Nurullah Koswara menghargai komitmen Nadiem yang ingin mempercepat transformasi pendidikan agar tidak tersalip oleh negara-negara lain. “Kita menuntut guru profesional, namun yang terjadi di lapangan mereka mengalami berbagai kesulitan sehingga transformasi pun terjeda,” katanya.

Beberapa guru mengalami sejumlah kendala yang menjadi masalah klasik seperti kesejahteraan, jenjang karir, dan kompetensi. Dudung yakin bahwa Kemendikbudristek melalui program-programnya, termasuk juga seleksi PPPK, adalah bentuk perhatian negara atas peran dan sumbangsih guru untuk pembangunan sumber daya manusia unggul bagi Indonesia Tangguh.

Sebagai informasi, Indonesiana.id, Tempo Media, bersama Kemendikbudristek tengah berkolaborasi untuk mewadahi para guru, pakar, peserta didik, dan pegiat pendidikan lainnya untuk menuliskan berbagai gagasan objektifnya seputar isu pendidikan teraktual. Masyarakat bisa menuliskan gagasannya melalui kanal pendidikan Indonesiana.id. Untuk ikut menulis dan membaca, silahkan buka laman https://www.indonesiana.id/pendidikan. Mari bergabung bersama kami!

Berita terkait

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

2 jam lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

6 jam lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

6 jam lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

7 jam lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

10 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

10 jam lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

10 jam lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

10 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

23 jam lalu

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

Lukisan Yesus dibuat oleh seniman Sony Wungkar.

Baca Selengkapnya

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

1 hari lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile

Baca Selengkapnya