Nadiem Diminta Sikapi Polemik Gelar Doktor untuk Ma'ruf Amin dari UNJ

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 15 Oktober 2021 18:30 WIB

Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Ristek Nadiem Makarim memberikan sambutan dalam peluncuran buku penguatan moderasi beragama yang diselenggarakan Kementerian Agama, Rabu 22 September 2021. (ANTARA/Asep Firmansyah/Youtube-Pendis Channel)

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi dosen Universitas Negeri Jakarta meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim turun tangan menyikapi polemik pemberian gelar doktor kehormatan. Hal ini menyusul rencana pemberian gelar doktor Honoris Causa dari UNJ untuk Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri BUMN Erick Thohir.

"Aliansi Dosen UNJ meminta Menteri Nadim Makarim untuk turun tangan menegakkan aturan Permenristekdikti Nomor 65 tahun 2016, statuta UNJ tahun 2018, Peraturan Rektor UNJ Nomor 10 tahun 2019 dan Pedoman Pemberian Gelar Kehormatan UNJ tahun 2021," ujar anggota Presidium Aliansi Dosen UNJ, Ubedilah Badrun lewat keterangan tertulis, Jumat, 15 Oktober 2021.

Menurut Permenristekdikti Nomor 65 tahun 2016 pasal 1 disebutkan bahwa gelar doktor kehormatan merupakan gelar kehormatan yang diberikan oleh perguruan tinggi yang memiliki program doktor dengan peringkat terakreditasi A atau unggul kepada perseorangan yang layak memperoleh penghargaan berkenaan dengan jasa-jasa yang luar biasa dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dan atau berjasa luar biasa dalam bidang kemanusiaan. Statuta UNJ dan Peraturan Rektor UNJ sebagai aturan turunan juga mengatur hal yang sama.

"Jika merujuk ketiga peraturan tersebut, jelas-jelas kedua pejabat tersebut tidak memenuhi syarat mendapatkan gelar doktor honoris causa maka seharusnya aturan itu yang ditegakkan," ujar Ubedilah.

Senat UNJ sampai saat ini belum mengambil keputusan ihwal rencana pemberian gelar doktor honoris causa kepada Wapres Ma’ruf Amin dan Menteri BUMN Erick Thohir. Rapat pleno Senat UNJ yang digelar kemarin, menyepakati akan ada aturan yang direvisi terlebih dahulu sebelum pembahasan lebih lanjut.

Advertising
Advertising

"Ada aturan yang tidak sinkron," ujar Ketua Komisi 3 Senat UNJ, Suyitno Muslim lewat pesan singkat, Kamis, 14 Oktober 2021. Suyitno enggan membeberkan secara rinci hasil pleno tersebut.

Presidium Aliansi Dosen UNJ, Abdil Mughis Mudhofir menyebut rapat pleno Senat UNJ pemberian gelar doktor kehormatan untuk dua pejabat itu mengalami kebuntuan karena terganjal aturan. Senat UNJ disebut berencana mengubah aturan demi memberikan gelar doktor honoris causa kepada Ma'ruf Amin dan Erick Thohir.

Abdil menyatakan Aliansi Dosen UNJ menyesalkan sikap Senat UNJ dan menuntut agar menegakkan aturan yang ada. Menurut dia, senat jangan mengubah aturan demi kepentingan pragmatis.

Sebab, jika pola mengubah aturan demi kepentingan sesaat dibiarkan, langkah itu jadi tanda bahaya bagi kebijakan kampus merdeka dan masa depan universitas. "Karena watak pragmatisme justru terjadi pada elit kampus yang seharusnya sebagai penjaga integritas negeri ini," tutur Abdil ihwal polemik rencana pemberian gelar doktor honoris causa ke Ma'ruf Amin dan Erick Thohir.

Baca juga: UNJ Bakal Revisi Aturan Demi Beri Gelar Doktor Honoris Causa untuk Ma'ruf Amin

DEWI NURITA

Berita terkait

Ragam Cerita Orang Tua Temani Anak Ikut UTBK di UNJ

3 jam lalu

Ragam Cerita Orang Tua Temani Anak Ikut UTBK di UNJ

Tak sedikit peserta UTBK di UNJ yang ditemani oleh orang tuanya.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ Sempat Alami Putus Koneksi

6 jam lalu

Pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ Sempat Alami Putus Koneksi

Sampai hari ini, ada sekitar 95 persen peserta yang mengikuti UTBK.

Baca Selengkapnya

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

8 jam lalu

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

Ada berbagai cerita di tengah pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ, diantaranya ada peserta yang sakit DBD.

Baca Selengkapnya

UTBK di UNJ: Dua Peserta Pingsan, Diduga karena Stres

8 jam lalu

UTBK di UNJ: Dua Peserta Pingsan, Diduga karena Stres

Seluruh peserta UTBK UNJ sebanyak 30.364 orang yang terbagi atas 132 sesi dimana setiap hari dilakukan ujian sebanyak 2 sesi.

Baca Selengkapnya

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

10 jam lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

14 jam lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

1 hari lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

1 hari lalu

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

1 hari lalu

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

Mulai dari evaluasi Merdeka Belajar 26 episode hingga menagih janji Prabowo-Gibran, ini desakan dari P2G dalam Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

Jenis Soal Paling Sulit Versi Peserta UTBK 2024 di UNJ: Penalaran Matematika dan Kuantitatif

1 hari lalu

Jenis Soal Paling Sulit Versi Peserta UTBK 2024 di UNJ: Penalaran Matematika dan Kuantitatif

Penalaran Kuantitatif dan Penalaran Matematika UTBK menjadi tes paling sulit karena waktu pengerjaannya terbatas hanya 30 menit.

Baca Selengkapnya