Wawancara Novel Baswedan: Doa Subuh Hari ini dan Rencana 57 Eks Pegawai KPK

Jumat, 1 Oktober 2021 07:29 WIB

Novel Baswedan berbicara saat menghadiri peluncuran buku Nusantara Berkisah 2: Orang-orang Sakti karya S. Dian Andryanto di Gedung Tempo, Jakarta, 14 Desember 2019. TEMPO/Fardi Bestari

TEMPO.CO, Jakarta - 30 September kemarin, menjadi hari terakhir Novel Baswedan dan 57 pegawai KPK yang diberhentikan karena alih status menjadi ASN melalui tes wawasan kebangsaan (TWK) yang masih dipertanyakan publik.

Kemarin, sebanyak 57 pegawai KPK tersebut melakukan jalan bersama seusai dipecat dari komisi antirasuah. Novel Baswedan dan kawan-kawan berjalan kaki sejauh 750 meter dari Gedung Merah Putih KPK ke Gedung Anti-Corruption Learning Center atau KPK lama.

Mereka keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 13.30, seusai mengembalikan barang kantor. Lalu mereka berfoto bersama sembari menaruh kartu identitasnya ke tanah di depan gedung KPK. Beberapa mantan komisioner KPK seperti Saut Situmorang, Bambang Widjojanto, Busyiro Muqoddas dan Abraham Samad serta pegiat antikorupsi lain menyambut mereka.

Sehari telah berlalu, apa yang kemudian akan dilakukan Novel baswedan dkk? Berikut penuturan mantan penyidik senior KPK dan peraih penghargaan Satyalancana Dharma Nusa, Satyalancana Kesatria Tamtama dan beberapa penghargaan lainnya inikepada tempo.co:

Apa yang dilakukan setelah keluar dari KPK kemarin?
Setelah keluar dari KPK, saya tetap konsolidasi dengan kawan-kawan agar bisa solid untuk menjaga semangat perjuangan antikorupsi.

Perasaan apa yang paling mendalam keluar dari pintu KPK kemarin?
Sedih, karena hak untuk berjuang antikorupsi telah dibajak. Dibajak untuk membuat KPK lemah dan pemberantasan korupsi mati.

Advertising
Advertising

Sedih karena saya tidak bisa apa-apa, dan pemerintah diam yang membuat wibawa hukum jatuh. Padahal Ombudsman dan Komnas HAM telah menemukan bukti yang jelas dan kuat tentang perbuatan sewenang-wenang dan melawan hukum yang dilakukan oleh Pimpinan KPK.

Apa rencana yang akan dilakukan hari ini?
Saya belum ada rencana, sekarang saya istirahat untuk selanjutnya mengatur konsolidasi lebih lanjut dengan kawan-kawan.

Apakah rencana Anda dan kawan-kawan selanjutnya?
Kami tetap berupaya dan mendesak agar pemerintah memulihkan dampak dengan menjalankan rekomendasi Ombudsman RI dan Komnas HAM.

Yaitu memberi hukuman kepada Pimpinan KPK dan pejabat terkait karena telah melakukan serangkaian manipulasi dan perbuatan ilegal lainnya, agar tidak menjadi preseden buruk bagi upaya pemberantasan korupsi. Juga atas kerusakan yang ditimbulkan pada tata kelola kepegawaian KPK dan mengangkat kembali pegawai KPK yang disingkirkan.

Bagaimana keluarga menanggapi keadaan ini?
Keluarga saya menyerahkan pilihan kepada saya sepenuhnya, yang jelas kecewa dengan sikap pemerintah yang membiarkan Pimpinan KPK dkk yang terangan2 berani melanggar segala kaidah hukum.

Keluarga saya juga mendukung bila saya mengambil jalan diluar pemerintahan, karena sikap pemerintah yang tidak mendukung upaya pemberantasan korupsi.

Apa doa Anda usai salat subuh hari ini?
Saya berdoa, semoga Allah merahmati dan meridhoi perjuangan kami.

Baca: Novel Baswedan Ingat Masa Kanak-kanak di Kampung Sumur Umbul Semarang

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

7 menit lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

10 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

22 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

23 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya