Mengapa Manusia Silver Semakin Banyak di Masa Pandemi?

Reporter

Tempo.co

Rabu, 29 September 2021 13:50 WIB

Staf Kapolda Jateng menemui Seorang pensiunan polisi di Kota Semarang, Aipda (purn) Agus Dartono (61) di rumahnya, yang terpaksa menjadi "manusia silver" untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Minggu 26 September 2021. ANTARA/ HO-Humas Polda Jateng

TEMPO.CO, Jakarta - Manusia silver makin mudah ditemukan di jalanan. Ini tentu berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya, mengapa semakin banyak yang menjadi manusia silver?

Kakak beradik, Arya dan Azmi, memutuskan menjadi manusia silver setelah sebelumnya kehilangan pekerjaan sebahai teknisi pada suatu rombongan pasar malam keliling. "Karena pandemi, pasar malam nggak buka, otomatis kami nggak ada kerjaan lagi," kata Azmi, dalam Koran Tempo edisi 16 Februari 2021.

Sebelumnya menjadi manusia silver, mereka juga pernah menjajal peruntungan sebagai pengamen. Namun, melihat orang-orang bisa lebih mudah mendapat rezeki dengan menjadi manusia silver, mereka pun ikut mencoba menjadi manusia silver.

Begitu halnya dengan Tamara. Sejak 2014, ia menjual bambu Jepang di sekitar Terminal Lebak Bulus. Pandemi Covid-19 membuat terminal sepi dan dagangannya pun ikut sepi.

"Gak ada yang mau beli dagangan saya, saya butuh makan. Ya, mau gimana lagi? Saya nyoba peruntungan jadi manusia silver. Orang tahunya saya males kerja, masih muda tapi minta-minta. Mereka nggak tau cerita hidup saya," ujarnya, seperti yang dikutip Tempo dari laman kemensos.go.id, Minggu, 12 September 2021.

Advertising
Advertising

Manusia silver lainnya, Alfan, juga mengaku pekerjaannya sebagai sopir angkot menjadi sepi saat pandemi. Sebelum pandemi, ia bisa meraup 100 hingga 150 ribu rupiah sehari dari menarik angkot, tapi saat pandemi ia hanya bisa mendapat sekitar 30 ribu rupiah sehari.

"Bahkan untuk membeli susu anak-anak saya saja tidak cukup. Jadi, saya memutuskan menyopir angkot di pagi hari dan menjadi manusia silver di malam hari," ujar Alfan, yang dilansir Tempo dari laman Guardian, Jumat, 5 Februari 2021.

Covid-19, dilansir dari laman Reuters, Selasa, 9 Februari 2021, telah membawa resesi pertama di Indonesia setelah lebih dari dua dekade. Menyusutnya ekonomi telah menyulitkan jutaan orang di sektor informal.

Menjadi manusia silver adalah salah satu cara yang digunakan orang-orang untuk bisa bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Cara ini dipandang cukup mudah meski penuh risiko dikejar Satpol PP hingga risiko kesehatan akibat cat yang mereka guanakan.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Pensiunan Polisi di Semarang Jadi Manusia Silver, Berapa Gaji Pensiunan Polisi?

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

10 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya