Kemendikbud Sebut Jumlah Sekolah yang Jadi Klaster Covid-19 Relatif Kecil
Reporter
Friski Riana
Editor
Eko Ari Wibowo
Kamis, 23 September 2021 13:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah Kemendikbudristek Jumeri mengatakan bahwa jumlah sekolah yang menjadi klaster penularan Covid-19 relatif kecil.
Berdasarkan data Kementerian sejak awal pandemi hingga saat ini, kata Jumeri, dari 46.580 sekolah yang sudah melaksanakan PTM terbatas, terdapat 1.296 atau 2,8 persen sekolah yang melaporkan penularan Covid-19. “Itu rekapitulasi sejak Maret 2020,” kata Jumeri kepada Tempo, Kamis, 23 Spetember 2021.
Hingga 19 September 2021, Jumeri menyebutkan baru ada 42 persen sekolah yang berada di level 3, 2, dan 1 selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Menurut Jumeri, protokol terkait dengan risiko klaster sekolah sudah jelas dan ketat diatur dalam SKB 4 Menteri, di mana pemerintah daerah harus menutup sekolah, menghentikan PTM terbatas, da melakukan testing, tracing, dan treatment jika ada temuan kasus positif Covid-19.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, sebelumnya menghentikan sementara PTM terbatas di wilayahnya. Mereka melakukan evaluasi ulang setelah 90 siswa memberikan hasil positif Covid-19 dalam pemeriksaan metode tes cepat antigen.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, mencatat ada tujuh guru dan siswa positif tertular Covid-19 selama pelaksanaan PTM terbatas.
Temuan kasus Covid-19 di sekolah yang menggelar PTM terbatas juga ditemukan di DKI. Berdasarkan survei Kemdikbudristek terhadap 900 responden sekolah, ada 25 klaster PTM, 875 tidak ada klaster pada PTM, 227 pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) positif Covid-19, dan 241 peserta didik (PD) positif Covid-19.
FRISKI RIANA
Baca: Pandemi Diprediksi Selesai 5 Tahun, Menkes: Belajar Berdampingan dengan Covid-19