PAN Ingin Jembatani Pemerintahan Jokowi yang Dianggap Jauh dari Islam

Selasa, 31 Agustus 2021 13:19 WIB

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan paparan dalam Mentoring Kebangsaan di Amanat Institute, Jakarta, Sabtu, 22 Agustus 2020. Kegiatan tersebut merupakan pembekalan wawasan politik kebangsaan bagi kader-kader PAN yang maju sebagai bakal calon kepala daerah di sejumlah wilayah dalam Pilkada serentak 2020. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan partainya ingin menjembatani pemerintahan Presiden Joko Widodo dan kelompok Islam. Ia mengatakan, selama ini ada kesan bahwa pemerintah semakin jauh dengan kelompok Islam.

"Ada kesan, tapi tanda petik ya belum tentu benar, bahwa pemerintah itu jauh dengan Islam," kata Zulkifli Hasan dalam Rapat Kerja Nasional PAN, Selasa, 31 Agustus 2021.

Zulkifli mengatakan perbedaan pendapat wajar dalam demokrasi, tetapi ia tak setuju dengan anggapan ini. Buktinya, kata dia, Jokowi memilih Ma'ruf Amin yang merupakan mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia dan Mustasyar di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, sebagai wakil presiden.

Berikutnya, Zulkifli melanjutkan, Jokowi menunjuk Mahfud Md sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Menurut Zulkifli, Menko Polhukam merupakan jabatan yang bukan sembarangan.

"Menko yang mengurusi polisi, keamanan, hukum, jaksa agung, segala macam itu Pak Mahfud Md, cendekiawan Muslim, tokoh Kahmi HMI, ya kan," ujar Zulkifli.

Advertising
Advertising

Selain Mahfud, Zulkifli juga menyinggung keberadaan Muhadjir Effendy di kabinet. Ia mengatakan sosok Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu juga merupakan cendekiawan Muslim.

"Jadi sebetulnya dikelilingi oleh Wakil Presiden, Menko Polhukam, Menko PMK yang juga memiliki latar belakang yang tidak perlu kita ragukan," ujar Zulkifli.

Zulkifli melanjutkan, pendapat-pendapat PAN pun didengar oleh pemerintah. Maka dari itu, ia mengatakan PAN ingin turut menjadi jembatan antara pemerintah dan kelompok Islam.

"Kalau belum bisa mewarnai banyak, ya mungkin kita yang kurang, kurang pinter. Apalagi sekarang pendapat-pendapat kita juga didengar, oleh karena itu kita ingin PAN bisa menjembatani," kata dia.

Zulkifli juga mengatakan sudah semestinya perseteruan imbas pemilihan presiden yang lalu diakhiri. Ia mengatakan calon presiden dan calon wakil presiden yang bersaing pun kini sudah bersatu di pemerintahan.

"Kalau terus cebong kampret, kalau itu kadrun apalah itu, masa kita begitu katanya saudara sebangsa setanah air masa musuh-musuhan," kata Zulkifli.

Ia mengatakan perseteruan pilpres itu mestinya sudah selesai. "Nanti kalau enggak cocok ada waktunya pemilihan presiden lagi, pemilihan gubernur lagi, nanti di situ kita tarung lagi enggak apa-apa."


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca: PAN Ikut Rapat Koalisi Jokowi, Zulkifli Cerita Sebelumnya Dihubungi Seskab

Berita terkait

Golkar Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Medan, Prioritaskan Kader Partai

1 jam lalu

Golkar Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Medan, Prioritaskan Kader Partai

Untuk koalisi, Golkar mengutamakan Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tersangka setelah Pilpres 2024, IM57+ Institute Soroti Kejanggalan

4 jam lalu

KPK Tetapkan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tersangka setelah Pilpres 2024, IM57+ Institute Soroti Kejanggalan

IM57+ Institute telah memperingatkan sejak awal mengenai kejanggalan pada penanganan kasus Bupati Sidoarjo karena berpotensi dipolitisasi.

Baca Selengkapnya

Reaksi PAN dan PDIP Soal Peluang PPP Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

5 jam lalu

Reaksi PAN dan PDIP Soal Peluang PPP Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

PAN berharap PPP mau mengikuti kontrak politik yang telah ditetapkan partai pendukung Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Sipil Desak Pengadilan Rakyat agar Ungkap Pelanggaran Pilpres 2024

5 jam lalu

Masyarakat Sipil Desak Pengadilan Rakyat agar Ungkap Pelanggaran Pilpres 2024

Masyarakat sipil mendesak pelaksanaan Pengadilan Rakyat untuk mengungkap praktik tak lazim yang terjadi dalam pemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Hasto Ungkap Hubungan Megawati dan Jokowi, Tak Ada Pertemuan Saat Lebaran

8 jam lalu

Hasto Ungkap Hubungan Megawati dan Jokowi, Tak Ada Pertemuan Saat Lebaran

Istana Kepresidenan sebelumnya menyatakan Presiden Jokowi sangat terbuka bersilaturahmi dengan siapa saja, termasuk Ketua Umum PDIP Megawati.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Klaim Bos Apple Tim Cook Segera Bertemu Jokowi, Bahas Investasi?

9 jam lalu

Menkominfo Klaim Bos Apple Tim Cook Segera Bertemu Jokowi, Bahas Investasi?

Tim Cook sudah dijadwalkan bakal bertemu Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

10 jam lalu

Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

Prabowo Subianto dinilai bisa melakukan rekonsiliasi dengan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

CEO Apple Tim Cook ke Indonesia Besok, Ini Profilnya

10 jam lalu

CEO Apple Tim Cook ke Indonesia Besok, Ini Profilnya

CEO Apple Tim Cook akan datang ke Indonesia Rabu besok, 17 April 2024, antara lain untuk bertemu Presiden Jokowi dan mengumumkan investasi di sini.

Baca Selengkapnya

Soal Keberadaan Oposisi, Zulhas: di Jakarta Beda, di Jawa Barat Bareng, Itu Gimana Coba?

12 jam lalu

Soal Keberadaan Oposisi, Zulhas: di Jakarta Beda, di Jawa Barat Bareng, Itu Gimana Coba?

Ketua Umum PAN Zulkfli Hasan mengungkapkan pandangannya soal keberadaan oposisi di Indonesia. Menurut Zulhas, sering ada perbedaan antara dinamika politik nasional dengan politik di daerah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Gelar Rapat Terbatas Bahas Langkah Pemerintah Tanggapi Konflik Iran-Israel

13 jam lalu

Jokowi Akan Gelar Rapat Terbatas Bahas Langkah Pemerintah Tanggapi Konflik Iran-Israel

Presiden Jokowi akan menggelar rapat terbatas untuk membahas langkah pemerintah Indonesia usai serangan drone Iran terhadap Israel.

Baca Selengkapnya