Kejaksaan Belum Beri Jawaban Seputar Rencana Akbar ke Mekah

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2003 09:22 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pihak Kejaksaan Agung hingga saat ini belum bisa memutuskan untuk memberikan izin berkaitan dengan rencana kepergian Akbar Tandjung untuk menunaikan ibadah haji ke Mekah. Bahkan sampai saat ini, Direktur Penyidikan pada JAM Tindak Pidana Khusus Muchtar Arifin, belum menerima pemberitahuan secara resmi tentang rencana Ketua DPR tersebut. Baik dari Akbar langsung, maupun penasihat hukumnya. "Saya barusan (pukul 15.00 WIB) meminta konfirmasi pada direktur penyidikan. Sampai saya tanyakan tadi, belum ada pada direktur penyidikan," ujar Muljohardjo, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, kepada pers di Jakarta, Senin (21/1) siang. Padahal pagi harinya, tim penasihat hukum Akbar yakni Ruhut Sitompul, Hotma Sitompul dan Tommy Sihotang, datang ke Kejaksaan Agung. Di sana mereka menemui JAM Pidana Khusus Haryadi B Widyasa dan JAM Intelijen Basrief Arief. “Mungkin (tim pengacara Akbar) sudah ke JAM tapi yang pasti saya belum dapat pemberitahuan tersebut dari direktur. Saya mau tanya ke JAM, JAM-nya sedang keluar," kilahnya. Secara formal, kata Muljohardjo, Ketua Umum Partai Golkar itu tidak perlu meminta izin untuk menunaikan ibadah haji. Namun harus disadari, penyidik memiliki otoritas untuk melakukan penahanan maupun pencekalan terhadap seorang tersangka. "Dengan belum adanya pencekalan, berarti kejaksaan percaya tersangka tidak akan melarikan diri. Maupun menghilangkan barang bukti dan mengulangi perbuatannya. Apabila kepercayaan itu hilang, penyidik bisa melakukan penahanan atau pencekalan," tandasnya. Karena itu, menurut Muljohardjo, pemberitahuan tersebut semata-mata hanya untuk mengatur jadwal pemeriksaan agar tidak berbenturan dengan jadwal ibadah haji yang dilakukan Akbar. "Dengan adanya pemberitahuan itu, tim penyidik akan melakukan penilaian," jelas dia. Menanggapi kemungkinan pemeriksaan Akbar dipercepat, Muljohardjo mengatakan hal itu mungkin saja. Tetapi semua itu tergantung pada strategi dari penyidik. "Bisa saja dalam waktu dekat penyidik memutuskan untuk memeriksa tersangka. Apalagi kalau ditemukan alat bukti yang bisa menyetuh tersangka. Artinya, dengan bekal itu, peyidik bisa melontarkan atau menanyai tersangka," katanya. Muljohardjo mengakui, sejauh ini penyidikan masih difokuskan pada keterangan para saksi. Menurut rencana, pada minggu ini tim penyidik akan memeriksa 10 saksi lagi. "Mungkin Rabu 5 (saksi), Kamis 5 (saksi). Memang rencana semula pemeriksaan hari ini (Senin, 21/1)). Tetapi, sebagian penyidik belum kembali dari daerah untuk mencari bukti materi penyaluran sembako," paparnya. (Suseno - Tempo News Room)

Berita terkait

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

15 menit lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

17 menit lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

32 menit lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

35 menit lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

43 menit lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

50 menit lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

58 menit lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

1 jam lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

1 jam lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya