Ganjar Pranowo Belajar Menangani Pandemi Ke Karangnangka
Jumat, 6 Agustus 2021 19:51 WIB
INFO NASIONAL – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkunjung ke ke Kabupaten Banyumas dalam rangka menerima tantangan kepala Desa Karangnangka, Sunarto yang akan memberi tahu cara menangani pandemi pada Jumat, 6 Agustus 2021.
Tantangan Sunarto diucapkan sebelumnya saat Rembug Desa se-Kabupaten Banyumas, Senin, 26 Juli silam. Ia mengatakan, bahwa desanya sudah memiliki program Jogo Tonggo dan Jogo Warga sejak 2019. Bahkan, program itu sudah ada sebelum Ganjar mencetuskan Jogo Tonggo.
"Karangnangka tahun 2019 uwis nduwe Jogo Tonggo, Jogo Warga. Pak Gubernur datang ke sini saja, nanti tak ajari carane," ucap Sunarto yang kala itu direspons positif dari Ganjar.
Saat dikunjungi Ganjar, Sunarto menjabarkan berbagai cara yang telah dilakukan di desa nya selama pan demi ini. "Kami punya grup WA (Whatsapp) Pak, untuk memantau semua warga. Jadi tiap hari kami cek, ana ora wargane sing mriang (ada tidak warganya yang sakit). Kalau ada langsung ditangani," kata Sunarto.
Selain itu, di desanya tersebut terdapat 33 warga yang positif Covid-19. Karena mereka isolasi di rumah, maka keluarga serumah pasien dianggap positif dan juga wajib melakukan isolasi.
"Urusan permakanan kita support, Pak. Ada iuran dari RT dan warga sekitar. Dari kami juga berikan, tentu melihat apakah dia layak atau tidak," ujarnya menambahkan
Bahkan Sunarto memamerkan Nakes Dadakan. Jadi, di desanya itu Sunarto mengajari ibu-ibu Dasawisma menjadi tenaga kesehatan (nakes) dadakan yang tugasnya mengecek kesehatan pasien positif Covid-19 setiap hari.
"Kalau mengandalkan bidan desa saja kan kasihan pak, 24 jam ora turu (tidak istirahat). Makane Dawis tak optimalna (makanya Dawis saya optimalkan). Ana wong 16 pak, ibu-ibu Dawis sing dadi nakes dadakan (ada 16 orang ibu-ibu dawis yang jadi nakes dadakan)," katanya.
Ganjar pun tak percaya begitu saja dengan cerita Sunarto. Ia meminta Sunarto menengok salah satu rumah pasien yang sedang isolasi. Ternyata, saat tiba di lokasi, ada dua ibu-ibu berpakaian APD lengkap yang sedang mengecek pasien isolasi.
"Nah itu pak, kui nakes dadakan (itu nakes dadakannya)" jelasnya. Ganjar sungguh menyaksikan ada dua ibu-ibu berpakaian APD lengkap sedang mengecek pasien yang isolasi mandiri di rumah. Mereka mengatakan bahwa keduanya bukan tenaga kesehatan, melainkan ibu-ibu Dawis.
"Kami diajari pak, cara mengecek pasien. Diajari ngecek suhu, cek saturasi oksigen pakai oxymeter, diajari ngecek tekanan darah, dan menanyakan keluhan-keluhan pasien. Tiap hari kami datang ke pasien yang isolasi mandiri pak dan melaporkan hasil pantauan kami di group WA yang ada pak lurah dan bu bidan di dalamnya," kata mereka.
Ganjar pun mengangkat dua jempolnya. Ternyata memang benar, penanganan pandemi di Desa Karangnangka berjalan sangat baik.
"Hari ini saya ke Desa Karangnangka Banyumas, ini komplit ada pak Kades, pak Bupati dan lainnya. Ini saya cek warga yang isolasi mandiri, ternyata ada nakes dan linmas yang sedang mengecek. Dan yang menarik, nakesnya ini bukan nakes asli, tapi nakes dadakan. Ibu-ibu Dasawisma dilatih dan dioptimalkan untuk penanganan pandemi," ucap Ganjar.
Menurutnya, hal itulah yang ia harapkan. Konsep Jogo Tonggo adalah cara mengoptimalkan kekuatan masyarakat dan komunitas. "Jadi ada Dasawisma, mereka dilatih menangani pasien. Ada dokternya juga yang mengajari, sekaligus memantau penanganan di lapangan. Ini top," ucapnya. (*)