Warga Papua Pencari Suaka Merasa Dirinya Terancam

Reporter

Editor

Senin, 1 Desember 2008 15:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Yunus Wainggai dan Anike, putrinya yang berusia enam tahun, pada Senin (1/12) siang minta perlindungan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. "Saya minta keamanan saya dilindungi dari kelompok yang tidak senang dan iri hati pada saya," katanya di Kantor Komisi Hak Asasi Manusia di Jakarta.

Kedua orang ini merupakan warga Papua yang belum berhasil meminta suaka ke Australia, namun memilih kembali ke Indonesia. Yunus bersama 300 orang dalam kapal miliknya berlayar selama 3 bulan hingga terdampar di Melbourne, Australia atas permintaan Herman Wainggai, salah satu dedengkot separatis Papua.

Komisioner Sub Komisi Bidang Pendidikan dan Penyuluhan Komisi Hak Asasi Manusia, Saharudin Daming, menilai wajar kalau Yunus meminta perlindungan. "Kemungkinan ada kelompok separatis yang menganggap Yunus berkhianat dan menyimpang dari perlawanan mereka," katanya.

Pihaknya belum menemukan unsur pelanggaran Hak Asasi Manusia. "Kami hanya meminta rekomendasi jajaran keamanan untuk menanganinya," ucap Saharudin. Yunus sendiri, lanjutnya, belum menerima ancaman fisik dan psikis secara nyata.

Komisi menyatakan salut terhadap Pemerintah Australia karena sudah memberikan layanan selama tiga tahun bagi warga Indonesia di sana. Namun Saharudin menyesalkan sikap Australia yang ambivalensi pada warga Indonesia yang terdampar atau tersesat.

"Tindakannya brutal dan seolah-olah arogan dengan membakar perahu nelayan," katanya. Kondisi ini ironis dengan perlakuan pemerintah Indonesia terhadap pilot Australia yang pernah tersesat di Papua. Pesawatnya, ucap Saharudin dikembalikan tanpa gangguan.

Saharudin meminta Australia menghentikan pembakaran kapal nelayan Indonesia yang melwati batas. "Mudah-mudahan di bawah Perdana Menteri baru kebijakannya akan berubah."

DIANING SARI

Berita terkait

Meksiko Tawarkan Suaka Politik ke Julian Assange

5 Januari 2021

Meksiko Tawarkan Suaka Politik ke Julian Assange

Presiden Meksiko menawarkan suaka politik kepada Julian Assange setelah hakim di Inggris menolak mengekstradisinya ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Otoritas Cina Tangkap 12 Warga Hong Kong saat Berlayar ke Taiwan

8 September 2020

Otoritas Cina Tangkap 12 Warga Hong Kong saat Berlayar ke Taiwan

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan akan membantu warga yang tertangkap otoritas Cina saat berlayar menuju Taiwan.

Baca Selengkapnya

Pencari Suaka Huni Trotoar Senang Akan Dipindah ke Islamic Centre

10 Juli 2019

Pencari Suaka Huni Trotoar Senang Akan Dipindah ke Islamic Centre

Para pencari suaka yang tinggal di sepanjang trotoar Kebon Sirih merasa senang dengan adanya rencana pemindahan sementara ke Islamic Centre Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pencari Suaka, dari Kalideres Bergeser ke Trotoar Kebon Sirih

6 Juli 2019

Pencari Suaka, dari Kalideres Bergeser ke Trotoar Kebon Sirih

Para pencari suaka di Jalan Kebon Sirih Barat I mengakui sudah hampir empat bulan menunggu kepastian.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Tawarkan Perkerjaan untuk Pengungsi Asing

6 Juli 2018

Sandiaga Uno Tawarkan Perkerjaan untuk Pengungsi Asing

Sandiaga Uno dapat memberdayakan para pengungsi asing itu sebagai pendamping dalam program OK OCE.

Baca Selengkapnya

Pelanggaran, Jerman Kaji Kembali Pemberian 4.000 Suaka Politik

27 April 2018

Pelanggaran, Jerman Kaji Kembali Pemberian 4.000 Suaka Politik

Jerman mengkaji ulang lebih dari 4.000 suaka politik yang telah diberikan negara itu kepada para pencari suaka menyusul adanya dugaan pelanggaran.

Baca Selengkapnya

Musuh Rakyat Itu Baik

22 Mei 2017

Musuh Rakyat Itu Baik

Matematika politik bisa berlangsung seperti berikut: jika mayoritas keliru, minoritas yang baik dan benar menjadi musuh rakyat. Dalam arti ini, musuh rakyat bermakna positif, dan jika mayoritas semacam ini memenangi pemilihan umum, demokrasi jelas menunjukkan kelemahannya. Plato sudah lama menunjuk demokrasi sebagai kapal berisi orang-orang bodoh, sejak Socrates harus dihukum mati minum racun berdasarkan pemungutan suara dari 501 anggota parlemen Athena pada 399 SM. Dengan ajaran logikanya, Socrates, antara lain, didakwa menista dewa-dewa Yunani.

Baca Selengkapnya

Konflik Dalam Negeri, Diplomat Turki Meminta Suaka ke Swiss  

9 Maret 2017

Konflik Dalam Negeri, Diplomat Turki Meminta Suaka ke Swiss  

Sejumlah warga Turki dengan paspor diplomatik meminta suaka ke Swiss menyusul meningkatnya konflik di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Peneliti Jerman Puji Cara Indonesia Perlakukan Pencari Suaka  

24 Februari 2017

Peneliti Jerman Puji Cara Indonesia Perlakukan Pencari Suaka  

Menurut Antje, peneliti dari Jerman, di banyak negara lain, para pencari suaka harus menghadapi penolakan dan masalah yang rumit.

Baca Selengkapnya

Dokumen Penganiayaan Pencari Suaka di Australia Bocor  

12 Agustus 2016

Dokumen Penganiayaan Pencari Suaka di Australia Bocor  

Lebih dari separuh 2.166 laporan insiden penganiayaan dialami anak-anak.

Baca Selengkapnya