Survei Dewan Pers-UMN: Sebagian Boomer Lihat Berita Covid Beda dengan Realita

Jumat, 30 Juli 2021 16:57 WIB

Petugas membawa tabung oksigen di distributor oksigen di Jakarta, Rabu, 21 Juli 2021. Kementerian Perindustrian memobilisasi pasokan oksigen nasional dari pabrik oksigen maupun industri yang memiliki cadangan oksigen di seluruh Indonesia guna memenuhi kebutuhan oksigen medis untuk pasien Covid-19. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Dewan Pers bersama Universitas Multimedia Nusantara menunjukkan baby boomer melihat ada perbedaan antara pemberitaan tentang Covid-19 dengan realita.

Pengajar di Universitas Multimedia Nusantara, Albertus Prestianta, mengatakan sebagian generasi ini melihat pemberitaan di media menunjukkan realita. Sedangkan sisanya lainnya melihat pemberitaan tak sesuai realita.

Dewan Pers dan UMN menggelar survei dengan 1.119 responden soal pendapat mereka terhadap pemberitaan Covid-19 di media massa.

Albertus mengungkapkan, mayoritas responden mencari pemberitaan tentang Covid-19 melalui media sosial, media online, dan tv. “Mereka yang banyak ke media online didominasi generasi milenial dan Z yang jauh lebih muda ketimbang generasi sebelumnya. Distribusi di media online dan tv generasi X, dan baby boomer di Tv,” katanya pada Jumat, 30 Juli 2021.

Hasil survei menunjukkan sebanyak 10,1 responden menjawab media hanya membesar-besarnya. Dari 10,1 responden itu, mayoritas merupakan generasi Z.

Advertising
Advertising

Kemudian sebanyak 42,6 persen responden menjawab berdasarkan berita dapat membayangkan realita, namun tidak tahu atau tidak dapat memastikan kondisi yang sebenarnya terjadi. Dari 42,6 persen, mayoritas merupakan generasi X.

Selanjutnya, pendapat responden yang menjawab ada perbedaan antara realita dengan yang diberitakan ada sebanyak 21,4 persen. Dari 21,4 persen itu, mayoritas merupakan kelompok baby boomer.

Kemudian, sebanyak 10,1 responden menjawab media hanya membesar-besarnya. Dari 10,1 responden itu, mayoritas merupakan generasi Z.

Survei ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada di seluruh wilayah Indonesia, dengan margin of error kurang dari 3 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen. Penelitian dilakukan selama bulan Mei hingga Juni, dan proses pengumpulan data 6-29 Mei 2021.

Baca juga: Survei Sebut 1 dari 2 Mahasiswa Kedokteran Siap Jadi Relawan Pandemi

Berita terkait

Soal RUU Penyiaran, Pakar Ilmu Komunikasi Unand Soroti Pasal-pasalya: Ancam Kemerdekaan Pers

23 jam lalu

Soal RUU Penyiaran, Pakar Ilmu Komunikasi Unand Soroti Pasal-pasalya: Ancam Kemerdekaan Pers

RUU Penyiaran mendapat respons pakar ilmu komunikasi Unand. "Pengekangan dan pelanggaran atas kemerdekaan pers," kata Dalmenda.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Implikasi RUU Penyiaran terhadap Kebebasan Pers

2 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Implikasi RUU Penyiaran terhadap Kebebasan Pers

Pakar mengingatkan konsekuensi hukum dari RUU Penyiaran, yang dapat meningkatkan risiko kriminalisasi terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Draf Revisi UU Penyiaran Tuai Kritik, Komisi I DPR Buka Ruang Masukan dari Publik

3 hari lalu

Draf Revisi UU Penyiaran Tuai Kritik, Komisi I DPR Buka Ruang Masukan dari Publik

Komisi I DPR RI membuka ruang seluas-luasnya bagi masukan dari publik dalam pembahasan revisi UU Penyiaran

Baca Selengkapnya

Tanggapi RUU Penyiaran, Pakar Media Unair Singgung Peran KPI dan Dewan Pers

3 hari lalu

Tanggapi RUU Penyiaran, Pakar Media Unair Singgung Peran KPI dan Dewan Pers

RUU Penyiaran disarankan mendukung ekosistem digital dan tidak menghambat penyebaran informasi.

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik RUU Penyiaran, Akademisi Ingatkan Potensi Kriminalisasi Pers

3 hari lalu

Hujan Kritik RUU Penyiaran, Akademisi Ingatkan Potensi Kriminalisasi Pers

Sejumlah Pasal dalam RUU Penyiaran, yang dinilai membungkam pers, berpotensi memudahkan pemerintah untuk membatasi produk jurnalistik.

Baca Selengkapnya

Komunitas Pers Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran: Ini Kata AMSI, AJI, IJTI, PWI, dan Konstituen Dewan Pers Lain

4 hari lalu

Komunitas Pers Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran: Ini Kata AMSI, AJI, IJTI, PWI, dan Konstituen Dewan Pers Lain

Konstituen Dewan Pers ramai-ramai tolak RUU Penyiaran yang bisa mengekang kemerdekaan pers. Apa kata AJI, PWI, IJTI, AMSI dan lainnya?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Tegas Tolak RUU Penyiaran, Ini 7 Poin Catatannya

4 hari lalu

Dewan Pers Tegas Tolak RUU Penyiaran, Ini 7 Poin Catatannya

Dewan Pers menolak draf RUU Penyiaran. Berikut 7 poin lengkap catatan penilakannya.

Baca Selengkapnya

Komisi I DPR Pastikan Akan Bahas RUU Penyiaran dengan Dewan Pers

4 hari lalu

Komisi I DPR Pastikan Akan Bahas RUU Penyiaran dengan Dewan Pers

DPR sebut saat ini RUU Penyiaran masih dalam bentuk draf dan belum sampai ke pembahasan. Terlalu dini untuk kritik pasal-pasal yang dimuat.

Baca Selengkapnya

Komisi I DPR Pastikan UU Pers Masuk Konsideran draf RUU Penyiaran

4 hari lalu

Komisi I DPR Pastikan UU Pers Masuk Konsideran draf RUU Penyiaran

DPR membantah pembahasan draf revisi Undang-Undang Penyiaran atau RUU Penyiaran tidak memasukkan UU Pers sebagai konsideran.

Baca Selengkapnya