Penangkapan Blok Politik Pelajar, YLBHI: Jika Tak Jelas Tuduhannya Seperti Teror

Reporter

Avit Hidayat

Selasa, 27 Juli 2021 08:07 WIB

Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati menyampaikan orasi politik di hadapan massa aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 10 November 2020. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Asfinawati, mengkritik prosedur Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya dalam menangkap aktivis yang tergabung dalam Blok Politik Pelajar (BPP). Tak hanya di Jakarta, dua aktivis yang akan demo di Semarang, Jawa Tengah, juga ditangkap tanpa alat bukti yang cukup pada pekan lalu.

Asfinawati mengatakan semestinya polisi memiliki bukti yang kuat sebelum menangkap dan menjerat para aktivis tersebut. Jika tidak, maka kepolisian sama saja tengah berupaya melakukan pembungkaman kebebasan berpendapat. "Kalau tidak jelas tuduhannya, ini sama saja seperti teror. Seperti halnya di Semarang, dua aktivis ditangkap dulu, meski kemudian dibebaskan," ujar Asfinawati seperti dikutip Koran Tempo edisi Selasa 27 Juli 2021.

Polda Metro Jaya sebelumnya menangkap enam demonstran pada Sabtu lalu. Namun kepolisian tak mengungkap identitas demonstran tersebut termasuk organisasinya. Belakangan polisi membebaskan enam orang itu.

Sebelumnya ada pihak yang sempat mengkait-kaitkan Blok Politik Pelajar dengan Jokowi End Game. Blok Politik Pelajar menyatakan tidak pernah ikut dalam aksi Jokowi End Game ataupun menggalang dukungan untuk demonstrasi Jokowi End Game. "Aksi kami adalah konvoi," dalam keterangan tertulis Blok Politik Pelajar.

Delpedro Marhaen dari Blok Politik Pelajar yang sempat dituding sebagai provokator aksi nasional Jokowi End Game juga pernah membantah hal itu. “Soal poster Jokowi End Game saya tidak ada kaitan dan tidak tahu siapa inisiatornya. Tapi, untuk tanggal 24 Juli 2021 jika ditanya akan ada aksi demo atau tidak? Iya akan ada. Itu tidak bisa dihindarkan akan terjadi karena kita tahu warga sedang marah dengan situasi belakangan ini,” kata Delpedro.

Kepala Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus, enggan mengungkit persoalan penangkapan enam demonstran. Menurutnya ia sudah menjelaskan itu beberapa hari lalu di hadapan awak media massa. Sebelumnya dia menyatakan bahwa pihaknya sempat menginterogasi enam demonstran tersebut. "Mereka pengangguran, bilangnya mau nonton aja. Tahu dari medsos, penasaran mau lihat," ujar Yusri.


Artikel lengkapnya bisa dibaca di Koran Tempo edisi Selasa 27 Juli 2021 berjudul: Main Tangkap Aktivis Tanpa Bukti Kuat


Catatan koreksi:
Berita ini telah mengalami perubahan pada isi berita pada Selasa 27 Juli 2021 pukul 10.56 WIB setelah ada penjelasan dari Blok Politik Pelajar. Redaksi meminta maaf atas kesalahan ini.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Perempuan Muda Jatuh dari Lantai 30 Apartemen di Cisauk Tangerang

9 jam lalu

Perempuan Muda Jatuh dari Lantai 30 Apartemen di Cisauk Tangerang

CMA, seorang perempuan berusia 23 tahun, ditemukan tidak bernyawa di Apartemen Casa De Parco, Cisauk, Tangerang.

Baca Selengkapnya

Pengusutan Kasus Firli Bahuri di Polda Metro Jaya Berlarut-larut: Ikan Busuk dari Kepala

13 jam lalu

Pengusutan Kasus Firli Bahuri di Polda Metro Jaya Berlarut-larut: Ikan Busuk dari Kepala

Petinggi Polri harus mampu mengendalikan dan mengawasi para personelnya secara ketat untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam kasus Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

2 Pekan Meutya Hafid Jadi Menkomdigi Ketemu Kasus Pegawai Jadi Beking 1.000 Situs Judi Online, Begini Komentarnya

17 jam lalu

2 Pekan Meutya Hafid Jadi Menkomdigi Ketemu Kasus Pegawai Jadi Beking 1.000 Situs Judi Online, Begini Komentarnya

Menkomdigi Meutya Hafid memastikan pihaknya bakal menindak tegas pegawai Komdigi yang terlibat judi online. Ini tanggapannya.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Pegawai Kementerian Komdigi Pasang Badan untuk 1.000 Situs Judi Online, Segini Keuntungannya

18 jam lalu

Serba-serbi Pegawai Kementerian Komdigi Pasang Badan untuk 1.000 Situs Judi Online, Segini Keuntungannya

Pegawai Kementerian Komdigi diduga terlibat kasus judi online. Tak kurang 1.000 situs judi online dijaga agar tak diblokir. Berapa keuntungannya?

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Penangkapan Pegawai Komdigi yang Terlibat Judi Online

1 hari lalu

Fakta-Fakta Penangkapan Pegawai Komdigi yang Terlibat Judi Online

Polda Metro Jaya mengungkap jaringan judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi).

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Tunggu Penyidik Serahkan Berkas Perbaikan Firli Bahuri

1 hari lalu

Kejaksaan Tunggu Penyidik Serahkan Berkas Perbaikan Firli Bahuri

Kejaksaan sudah menyampaikan kepada Polda Metro perihal kekurangan yang perlu dilengkapi dalam berkas perkara Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Tangkap 3 Tersangka Baru Kasus Pegawai Kementerian Komdigi Lindungi Situs-situs Judi Online

2 hari lalu

Polda Metro Tangkap 3 Tersangka Baru Kasus Pegawai Kementerian Komdigi Lindungi Situs-situs Judi Online

Polda Metro Jaya telah menetapkan 14 tersangka dalam kasus pegawai Kementerian Komdigi melindungi situs-situs judi online dari pemblokiran.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Tak Kunjung Kembalikan Berkas Firli Bahuri ke Kejaksaan Tinggi DKI

2 hari lalu

Polda Metro Tak Kunjung Kembalikan Berkas Firli Bahuri ke Kejaksaan Tinggi DKI

Kejaksaan Tinggi DKI sebelumnya mengembalikan berkas kasus Firli Bahuri ke Polda Metro Jaya untuk dilengkapi. Belum diserahkan lagi ke Kejaksaan.

Baca Selengkapnya

Pegawai Kementerian Komdigi Amankan Situs-situs Judi Online Agar Tidak Diblokir, 11 Orang Jadi Tersangka

2 hari lalu

Pegawai Kementerian Komdigi Amankan Situs-situs Judi Online Agar Tidak Diblokir, 11 Orang Jadi Tersangka

Pegawai Kementerian Komdigi dahulu bernama Kementerian Kominfo bisa mengatur agar situs-situs judi online lolos dari blokir.

Baca Selengkapnya

Petaka Truk Ugal-ugalan di Tangerang, Polisi Lakukan Olah TKP di 9 Lokasi

3 hari lalu

Petaka Truk Ugal-ugalan di Tangerang, Polisi Lakukan Olah TKP di 9 Lokasi

Olah TKP kasus truk ugal-ugalan dilakukan Polres Metro Tangerang Kota bersama Ditlantas Polda Metro Jaya

Baca Selengkapnya