Naik Turun Jumlah Testing Menjelang Pelonggaran PPKM

Minggu, 25 Juli 2021 09:02 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Masuk masa akhir Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat, pemerintah masih belum berhasil mencapai target testing harian sebesar 400 ribu spesimen per hari. Besok, Senin, 26 Juli 2021, pemerintah berencana melonggarkan pembatasan. Sayangnya, dalam sepekan terakhir saja, jumlah tes masih belum konsisten.

Dari data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dalam sepekan terakhir, angka testing terbanyak terjadi pada 22 Juli 2021, yakni sebesar 294.470 spesimen. Ini juga merupakan rekor testing tertinggi selama ini.

Pada 18 Juli tercatat jumlah spesimen yang diperiksa hanya 192.918. Berturut-turut setelahnya adalah 160.686 spesimen, 179.275 spesimen, kemudian pada 21 Juli ada 153.330 spesimen.

Setelah mencapai puncaknya pada 22 Juli, angka testing kembali turun pada 23 Juli sebesar 274.246 spesimen, dan pada Sabtu, 24 Juli turun menjadi 252.696.

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan tingginya kasus saat ini sebenarnya masih belum mencerminkan kondisi pandemi di Indonesia secara keseluruhan. Dengan situasi saat ini, ia menyebut setidaknya Indonesia harus melakukan testing hingga 1 juta spesimen per harinya.

Advertising
Advertising

"Paradigma menemukan suatu kasus itu harus dianggap sebagai suatu prestasi, bukan wanprestasi. Bagaimana kita mau basmi musuh ini kalau kita gak bisa menemukan musuh," kata Dicky.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa sejumlah tantangan masih dihadapi dalam mencapai target testing spesimen Covid-19.

"Tantangan terkait testing erat hubungannya dengan penambahan jumlah kasus konstan di mana rata-rata penambahan kasus harian di atas 10 ribu selama sebulan terakhir serta kemunculan Varian Delta yang telah mencapai 661 kasus di pulau Jawa Bali saat ini," kata Wiku dalam konferensi pers daring, Kamis, 22 Juli 2021.

Wiku mengatakan karakteristik Varian Delta yang mudah menular memberikan tekanan yang cukup besar pada fasilitas penyedia layanan kesehatan. Tak hanya itu, laboratorium serta layanan lainnya juga ikut tertekan sehingga terjadi potensi keterlambatan pencatatan.

Saat ini, Wiku mengatakan pemerintah menetapkan target nasional untuk testing dengan mengedepankan prinsip prioritas, yaitu mendahulukan suspek dan kontak erat dari kasus terkonfirmasi. Hal ini bertujuan menurunkan angka positivity rate nasional yang sampai minggu ke 3 Juli mencapai 28,27 persen. Baik metode PCR maupun antigen dimanfaatkan dalam kondisi ini.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan PPKM akan dilonggarkan pada 26 Juli 2021. Namun, ia mengatakan ada syarat pelonggaran. “Jika tren kasus terus mengalami penurunan, maka 26 juli 2021 pemerintah akan melakukan pembukaan secara bertahap,” ujarnya pada Rabu, 21 Juli 2021.

Baca: Pandu Riono Curiga Maraknya Demo Tolak PPKM Bakal Jadi Alasan Pelonggaran

Berita terkait

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

59 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Prof Erlina Burhan Soal Debat Capres Tema Kesehatan: Seriuslah Tangani TBC

4 Februari 2024

Prof Erlina Burhan Soal Debat Capres Tema Kesehatan: Seriuslah Tangani TBC

Debat capres salah satunya mengusung tema kesehatan. Dokter spesialis paru Prof Erlina Burhan mengharapkan pemerintah mendatang serius tangani TBC

Baca Selengkapnya

Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

18 Januari 2024

Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

Kasus positif Covid-19 di Rusia mengalami kenaikan, namun begitu kampanye imunisasi vaksin virus corona dianggap belum perlu.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Pembangunan Rumah Mewah di Menteng, Tanggapan Bawaslu Jakpus akan Dilaporkan ke DKPP

4 Januari 2024

Top 3 Metro: Pembangunan Rumah Mewah di Menteng, Tanggapan Bawaslu Jakpus akan Dilaporkan ke DKPP

Berita Top 3 Metro kemarin membahas tentang pembangunan rumah mewah di Menteng, Bawaslu Jakpus akan dilaporkan ke DKPP, kasus Covid-19 di Depok.

Baca Selengkapnya

Kasus COVID-19 Melonjak Lagi Jelang Libur Nataru, Kenali 6 Penyakit di Musim Hujan

29 Desember 2023

Kasus COVID-19 Melonjak Lagi Jelang Libur Nataru, Kenali 6 Penyakit di Musim Hujan

Tetap waspada, baik tengah libur Nataru atau di rumah saja, penyakint di musim hujan tak cuma batuk dan pilek.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru saat Kenaikan Kasus Covid-19, Ini Pesan Pakar Kesehatan

27 Desember 2023

Libur Natal dan Tahun Baru saat Kenaikan Kasus Covid-19, Ini Pesan Pakar Kesehatan

Pakar meminta masyarakat dapat menjalani libur Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kenaikan kasus COVID-19 dengan cara berikut.

Baca Selengkapnya

Perlunya Masukkan Unsur Kesehatan di Resolusi Tahun Baru

26 Desember 2023

Perlunya Masukkan Unsur Kesehatan di Resolusi Tahun Baru

Membuat resolusi sehat adalah langkah pertama untuk mencapai keseimbangan dalam hidup sehingga perlu dimasukkan dalam resolusi tahun baru.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Imbau Warga Terapkan Prokes Waspadai Covid-19 di Libur Nataru

25 Desember 2023

Sandiaga Imbau Warga Terapkan Prokes Waspadai Covid-19 di Libur Nataru

Sandiaga meyakini masyarakat dapat menerapkan lagi protokol kesehatan seperti sebelumnya. Sebab, sudah ada kebiasaan saat new normal.

Baca Selengkapnya

Gejala Covid-19 Varian JN 1 Terlihat dari Lidah? Simak Penjelasan Dinkes DKI

25 Desember 2023

Gejala Covid-19 Varian JN 1 Terlihat dari Lidah? Simak Penjelasan Dinkes DKI

Dinkes DKI meminta warga tidak berpatokan pada warna lidah untuk mengetahui apakah terinfeksi Covid-19 varian JN 1 atau tidak

Baca Selengkapnya