Epidemiolog: Skenario Terburuk Covid-19 Sehari 900 Ribu Kasus, Kematian 5 Ribu

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Kamis, 1 Juli 2021 13:33 WIB

Petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersiap mengantarkan pasien Covid-19 ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet di Puskesmas Setiabudi, Jakarta, Selasa, 29 Juni 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemilog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengungkapkan skenario terburuk yang dihadapi Indonesia adalah 900 ribu kasus infeksi Covid-19 dalam sehari, pada 19 Juli hingga 15 Agustus 2021. Skenario itu bisa terjadi jika pemerintah tidak membatasi pergerakan atau interaksi manusia.

“Kalau masih memperbolehkan kegiatan masyarakat, kita akan dalam tren mengkhawatirkan. Potensi kasus yang ada di masyarakat sangat tinggi, dan ini bukan main-main ya,” kata Dicky kepada Tempo, Kamis, 1 Juli 2021.

Dicky juga memperkirakan skenario terburuk puncak kasus kematian diperkirakan pada 13 Agustus hingga 3 September, dengan jumlah kematian dapat terjadi di kisaran 5.000-an kasus per hari.

Dicky mengatakan, indikator yang bisa dirujuk terhadap skenario terburuk itu adalah pengaruh varian delta, angka reproduksi Covid-19 sampai 8 (1 orang bisa menularkan virus kepada 8 orang lainnya), meningkatnya kasus infeksi sampai 60 persen, angka kematian 70 persen, dan peningkatan jumlah hunian rumah sakit yang bervariasi 10-40 persen.

Pada proyeksi kasus infeksi Covid-19 pada skenario yang menerapkan 95 persen masyarakat disiplin memakai masker, serta penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM mikro, Dicky menilai proyeksi kasus kesakitan akan memiliki periode puncak pada 5-12 Juli di angka 400 ribu. Adapun puncak kasus kematian diproyeksikan terjadi pada 21 Juli hingga 2 Agustus dengan kisaran 2.300 kasus per hari.

Advertising
Advertising

Menurut Dicky, jika pemerintah menerapkan PPKM darurat dengan intervensi yang tidak jauh berbeda dari sekarang, maka periode puncak kasus kesakitan diprediksi terjadi pada 5 Juli hingga 11 Agustus pada angka 500 ribuan kasus per hari. Sedangkan puncak kasus kematian pada skenario ini diprediksi sebanyak 3.000 kasus per hari pada periode 31 Juli hingga 17 Agustus.

Dicky mengatakan, semua pihak harus merespons hal tersebut secara optimal. Untuk menghadapi varian delta, setidaknya butuh 3 strategi. “Testing, tracing, isolasi karantina diperkuat, vaksinasi, dan lockdown. Karena beban fasilitas kesehatan sudah besar,” kata dia.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

20 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya