Universitas Pertahanan dan PT Harsen akan Uji Klinis Ivermectin untuk Obat Covid

Reporter

M Rosseno Aji

Senin, 28 Juni 2021 15:26 WIB

Ivermectin. Kredit: Brazilian Report

TEMPO.CO, Jakarta - PT Harsen Laboratories akan meneken kerja sama dengan Universitas Pertahanan melakukan uji klinis obat Ivermectin untuk pencegahan penularan Covid-19. PT Harsen akan membiayai uji coba tersebut.

“PT Harsen sudah bersedia ketika diminta Universitas Pertahanan untuk menjadi sponsor uji klinis Ivermectin sebagai profilaksis atau pencegahan,” kata Vice President PT Harsen Laboratories Sofia Koswara dalam konferensi pers daring, Senin, 28 Juni 2021.

Sofia mengatakan kerja sama akan diteken bersama dengan Rektor Universitas Pertahanan. Rencananya, penandatanganan kerja sama itu akan dilakukan pekan depan. “Mohon doa restunya,” kata dia.

Sofia mengatakan alasan perusahaannya diminta menjadi sponsor penelitian Ivermectin untuk tujuan preventif itu. Sementara Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan berencana menguji coba obat yang sama untuk tujuan pengobatan atau kuratif di delapan rumah sakit. “Litbangkes tidak berani karena akan head to head dengan kebijakan vaksin dari pemerintah,” kata dia.

Penggunaan Ivermectin sebagai obat Covid-19 menuai pro dan kontra. Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Moeldoko mengklaim obat itu manjur. Dia mengatakan sudah membagikan obat untuk anggotanya di beberapa daerah dan terbukti bisa menyembuhkan. Dia mengatakan banyak pula penelitian dan uji coba di beberapa negara yang membuktikan bahwa obat itu ampuh.

Advertising
Advertising

“Saya ini berkali-kali sudah menggunakan Ivermectin sehat-sehat saja, masyarakat harus kita beri pemahaman agar tidak terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif,” kata dia dalam konferensi yang sama.

Sementara, Badan Pengawasan Obat dan Makanan belum bisa memastikan kemanjuran obat ini karena belum ada penelitian yang mendalam. Kepala BPOM Penny K. Lukito menuturkan Ivermectin masih berstatus sebagai obat cacing.

"Status perizinan Ivermectin di BPOM adalah obat cacing. Dan belum ada uji klinis yang membuktikan obat dari bahan kimia tersebut menyembuhkan pasien Covid-19," ujarnya secara virtual pada acara Laucing Kegiatan Forum Pelayanan Publik Terpadu Badan POM di Bidang Obat Sepanjang Product Life Cycle, Selasa 22 Juni 2021.

Menurutnya, efek samping dari obat berbahan kimia yang belum mendapatkan dukungan penelitian ilmiah akan sangat berbahaya. Oleh karenanya, Indonesia tidak bisa gegabah untuk mengklaim obat Ivermectin berkhasiat memulihkan Covid-19.

Baca: Ini Alasan Moeldoko Sebut Ivermectin Bisa Jadi Solusi Penanganan Covid-19

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

20 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

10 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya