Analisis Eks Kepala Kamar Mesin KRI Pasopati: KRI Nanggala-402 Bukan Blackout

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Amirullah

Selasa, 27 April 2021 09:20 WIB

Sejumlah pejabat menaburkan bunga dan melemparkan karangan bunga saat kegiatan Doa dan Tabur Bunga untuk KRI Nanggala 402 di perairan utara Bali, Buleleng, Bali, Senin, 26 April 2021. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendoakan dan memberikan penghormatan bagi seluruh awak kapal selam tersebut di perairan utara Bali. ANTARA/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Kamar Mesin KRI Pasopati, Kolonel Laut (Purnawirawan) Aji Sularso, menilai tenggelamnya KRI Nanggala-402 di Perairan Utara Bali, disebabkan oleh kecelakaan. Dugaan ini ia simpulkan dari sejumlah laporan di lapangan sesaat sebelumnya kapal selam itu hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021.

"Dari pandangan teknis paling rasional, itu accident, kecelakaan. Jadi ada satu failure," ujar Aji dalam diskusi di Acara Akbar Faizal Uncensored, yang ditayangkan di YouTube, Senin, 26 April 2021.

Aji tak menyalahkan profesionalisme kru yang bertugas saat itu. Pasalnya, dari laporan yang ia ketahui, KRI Nanggala-402 sebelumnya sudah melakukan penyelaman di perairan Madura menuju ke lokasi latihan tersebut. Hal ini membuktikan kapal menyelam dengan bagus di Utara Pulau Jawa dan sudah memenuhi semua prosedur.

Permasalahannya, kata Aji, diduga terjadi dalam proses menuju menyelam. Ia hilang kontak begitu masuk ke dalam air. Tak ada gelembung air pun yang muncul ke permukaaan.

Aji menduga ada kesalahan pada waktu prosedur pembebanan air di tangki pemberat pokok di bagian depan yang befungsi untuk menenggelamkan kapal. Katup pembuka air di sana memang paling besar karena bagian itu cenderung lebih ringan, sebab membawa torpedo.

"Nah pada saat membuka katup bersamaan, yang depan ini terlalu banyak. Karena terlalu banyak, kapal menukik," kata Aji.

Begitu kapal menukik terlalu cepat menukik, Aji mengatakan jika sudutnya di atas 45 derajat, maka personel akan berantakan dari posisi, akan tergusur ke depan. Posisi menukik kapal ini kata dia, akan terjadi dengan cepat. Ini yang ia duga membuat KRI Nanggala-402 hilang kendali dan akhirnya tenggelam.

"Itu dari semua skenario yang paling rasional. Kalau blackout saya kira tidak. Soalnya kalau blackout itu sudah punya lampu emergency dan orang masih bisa berpegangan. Katupnya kan dipegang terus untuk menenggelamkan dan mengapungkan kapal. Ini menurut saya tak sempat karena saking cepatnya itu," kata Aji.

Berita terkait

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

9 jam lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

3 hari lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

5 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

5 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

5 hari lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

5 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

5 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya