Perubahan Nama Laut Cina Selatan Menjadi Laut Natuna Utara Sudah 3 tahun

Reporter

Tempo.co

Jumat, 12 Maret 2021 15:34 WIB

Parade angkatan laut Cina di Laut Cina Selatan terlihat dari satelit pencitraan, 28 Maret 2018. CNN - Planet Labs

TEMPO.CO, Jakarta - Laut Cina Selatan sekarang telah berganti nama menjadi Laut Natuna Utara. Laut ini selalu menjadi sumber perseteruan bagi Cina dan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.

Pergantian nama Laut Cina Selatan menjadi Laut Natuna Utara sudah dilakakuan sejak 2017. Sidang pergantian nama tersebut disaksikan sejumlah pejabat yang masih aktif kala itu, bahkan mantan Wakil Presiden Indonesia Boediono dan Try Sutrisno pun hadir.

Hal ini awalnya menuai protes dari Cina, menurut mereka pergantian nama tersebut tidak masuk akal. Pasalnya pergantian nama tersebut tidak sesuai dengan standardisasi penyebutan wilayah internasional.

Susu Pudjiastuti, ketika masih menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan pernah mengatakan pergantian nama menjadi Laut Natuna Utara adalah hak negara Indonesia. Ia menanggapi reaksi keras Cina ketika Indonesia mengganti nama kawasan tersebut.

Laut Natuna Utara ini menjadi primadona bagi pencuri ikan, oleh sebab itu ketika di zaman Susi Pudjiastuti ada istilah ‘Tenggelamkan!’ hal ini dilatarbelakangi banyaknya kapal ikan asing yang memasuki perairan Indonesia secara ilegal.

Advertising
Advertising

Baca: Polemik Laut Cina Selatan, TNI Tidak Memihak Ke Cina Ataupun Amerika

Dalam kasus Laut Natuna Utara, Indonesia sangat menolak klaim sepihak dari China yang mengacu pada Sembilan garis putus-putus. Bahkan Menteri Luar Negeri, Retno Sumardi mengatakan bahwa China mengklaim laut tersebut tanpa berlandaskan UNCLOS (United Nation Convetion for The Law of The Sea).

"Kami tidak mengakui Nine Dash-Line karena itu line klaim sepihak yang dilakukan oleh Tiongkok (Cina), yang tidak memiliki alasan hukum yang diakui oleh hukum internasional, terutama UNCLOS 1982," kata dia.

Kasus klaim Laut Natuna Utara tidak bisa lepas dari berbagai manuver yang dilakukan Cina dengan memasuki wilayah tersebut melalui Coast Guard miliknya.

Selain konflik yang panjang, pergantian nama Laut Cina Selatan menjadi Laut Natuna Utara ini juga bertujuan untuk mengamankan Zona Ekonomi Eksklusif atau ZEE Indonesia dan memperjelas hukum dan batas laut Indonesia. Namun, pergantian nama tersebut belum disahkan oleh International Hydrographic Organization (IHO).

GERIN RIO PRANATA

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

7 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

8 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

12 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

17 hari lalu

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

Menhan AS, Lloyd Austin, berbicara dengan Menhan Cina ketika kedua negara berupaya memulihkan hubungan militer.

Baca Selengkapnya

Fumio Kishida Rapat dengan Joe Biden bahas Hadapi Agresivitas Beijing

24 hari lalu

Fumio Kishida Rapat dengan Joe Biden bahas Hadapi Agresivitas Beijing

Fumio Kishida ke Gedung Putih guna memfokuskan pada kerja sama bidang pertahanan untuk mengahalangi Beijing yang agresif

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

25 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

26 hari lalu

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

28 hari lalu

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina akan melakukan latihan militer bersama untuk mendukung kawasan Indo-pasifik yang bebas dan terbuka.

Baca Selengkapnya

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

29 hari lalu

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya