Menperin: Prinsipal Otomotif Jepang Tingkatkan Investasi
Jumat, 12 Maret 2021 11:48 WIB
INFO NASIONAL - Prinsipal otomotif Jepang, Honda Motor Co.Ltd, berkomitmen melakukan ekspansi kegiatan investasi dan produksi di Indonesia. Hal ini diungkapkan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam konferensi pers virtual dari Jepang, Kamis, 11 Maret 2021, setelah bertemu dengan para petinggi Honda di Tokyo Jepang.
Menteri Agus menjelaskan, selama ini Honda telah melakukan ekspor CBU (Compeletely Build Up) mobil Honda yang diproduksi di Indonesia ke Vietnam dan Filiipna. “Dan mereka sudah memberikan komtimen akan menambah tujuan ekspor dengan memperkuat model baru pada 2022 mendatang, dengan tujuan ekspor ke sekitar 31 negara yang meliputi negara-negara Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Tengah dan Amerika Selatan,” kata Agus.
Sehari sebelumnya, Agus juga sudah mendapat komitmen dari petinggi Mitsubishi Motor di Jepang. Prinsipal otomotif ini juga menambah investasi sebesar Rp11,2 triliun di akhir 2025 dengan proyeksi terjadi peningkatan kapasitas produksi, dari 220 ribu menjadi 250 ribu unit. “Mereka juga akan mengembangkan dua model mobil electric vehicle (EV),” ujar Menperin.
Selain itu, Mitsubishi juga berkomitmen memberikan izin tambahan ekspor ke sembilan negara dari tadinya 30 negara. “Memang salah satu tujuan misi pemerintah Indonesia datang ke Jepang adalah untuk melobi prinsipal Jepang untuk bisa memberikan izin agar mobilnya diberikan perluasan terhadap tujuan ekspor. Ini sudah mendapat komitmen dari Mitsubishi,” kata Agus.
Kunjungan Menperin selama dua hari, 10-11 Maret ke Jepang adalah bagian dari upaya mendorong realisasi komitmen investasi pada sektor manufaktur nasional. Selain bertemu petinggi Honda dan Mitsubishi, Menperin juga mendapat undangan bertemu prinsipal industri otomotif lainnya, yakni Toyota Motors, Mazda, serta Menteri METI dan special advisor kantor Perdana Menteri Jepang serta Japan External Trade Organization (JETRO). Jadwal Menperin semakin padat karena juga bertemu Kaidanren dan Japinda (Japan Indonesia Association).
"Kami all-out untuk menarik investasi. Kunjungan kali ini khusus untuk mengawal komitmen investasi baru sektor otomotif dan petrokimia. Dengan METI, kami menjajaki proses evaluasi dan tindak lanjut IJEPA dan New MIDEC," kata Menperin.
Kepada principal industri otomotif Menperin juga mendorong pengembangan kendaraan listrik atau electrified vehicles (EV). Selain itu, juga berupaya memperluas pasar ekspor produk otomotif Indonesia, khususnya untuk tujuan ke Australia.
Kunjungan Menperin merupakan kunjungan kerja menteri pertama di dunia yang diterima secara resmi oleh pemerintah Jepang sejak negara Sakura tersebut menetapkan status State of Emergency. Ini menunjukkan Indonesia merupakan partner bilateral yang sangat penting bagi Jepang.
Duta Besar Indonesia di Jepang Heri Akhmadi mengungkapkan, kunjugan Menperin ke Jepang adalah satu rangkaian dengan kunjungan Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN pada 13 Maret mendatang. “Pak Menteri Perindustrian terkait pembenahan sisi produksi, Pak Menteri Perdagangan berhubungan dengan finalisasi review Indonesia Japan Economic Partnership Agreement,” katanya. (*)