Mentan Inisiasi Gerakan Padat Karya di Karanganyar
Jumat, 5 Maret 2021 14:49 WIB
KARANGANYAR- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus melakukan penguatan eksistensi sektor pertanian di masa pandemi covid 19 terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. Terobosan nyatanya yakni melakukan gerakan padat karya di kawasan integrated farming berbasis korporasi, salah satunya di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
"Gerakan ini meliputi pengendalian wereng batang coklat, pemeliharaan saluran air serta penanaman jeruk dan kelapa bersama Kelompok Tani," ujar Mentan pada acara gerakan padat karya pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT), penanganan dampak perubahan iklim dan tanam jeruk dan kelapa untuk pemulihan ekonomi nasional di Desa Kaling, Kecamatan Tasik Madu, Karanganyar, Jumat 5 Maret 2021.
Mentan menekankan gerakan padat karya merupakan salah satu langkah nyata Kementerian Pertanian (Kementan) yang melibatkan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan produksi atau menjamin ketersediaan kebutuhan pangan yang semakin meningkat..
"Di saat seperti ini hanya sektor pertanian yang tumbuh terhadap perekonomian nasional. Saya berharap kita tidak hanya panen padi dan jagung saja tapi kita panen juga ternak, jeruk dan tanaman lainnya di satu kawasan," katanya.
SYL mengatakan pertanian Kabupaten Karanganyar harus menjadi lokomotif dari pertanian yang lebih bagus sehingga kedepan harus dibangun korporasi yang lebih kuat. Artinya pertanian dibangun skala ekonominya melalui pengembangan hulu-hilir yang melibatkan industri pengolahan packaging dan pemasaran.
"Pertanian Karanganyar sudah jalan, sekarang bagaimana ini nanti kita korporasikan dengan kuat artinya skala ekonomi per 1000 hektare. Disini ada 5.000 hektare hamparan yang betul-betul kita intensifkan, kita tata, baik bibit, pupuk yang berimbang dan obat-obatan yang tepat," ujarnya.
Selain itu SYL meminta perbankan untuk terus mendukung sektor pertanian dalam penyerapan dana kredit usaha rakyat (KUR). "Untuk tahun ini akan kita gulirkan lebih besar dari tahun sebelumnya sehingga para petani atau pelaku usaha tani kita dorong sebesar-besarnya untuk memanfatkan fasilitas yang sudah disediakan," katanya.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan Kabupaten Karanganyar sudah mengekspor jahe yang sudah diolah menjadi permen ke AS. Kementerian Pertanian telah memberikan banyak bantuan seperti jeruk, kelapa, itik untuk ditanam di lahan-lahan yang ada.
"Tentu akan kami kembangkan lagi, Karangayar menjadi sentra kelapa dunia. Kehadiran Bapak Menteri Pertanian di Kabupaten Karanganyar memberikan semangat kepada para petani yang tak terlihat sedang menghadapi covid-19," ujarnya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menambahkan Kementan fokus mendorong pengembangan pola integrated farming berbasis korporasi yang dilakukan dengan program karya. Bantuan yang disediakan pemerintah meliputi fasilitas KUR, bantuan bibit dan sarana produksinya lainnya.
Alokasi bantuan Kementan tahun anggaran 2021 untuk Kabupaten Karanganyar sebesar Rp 9,11 Miliar. Terdiri dari benih padi, benih jeruk, benih kelapa genjah, alat pra dan pasca panen, pestisida, budidaya ternak itik dan lele, pengembangan kawasan hortikultura serta bantuan untuk padat karya."Karanganyar berhasil membuktikan petani disini hebat dan tetap semangat. Kami beri dukungan supaya petani makin semangat lagi," katanya.
Turut hadir pada kegiatan ini anggota Komisi IV DPR RI, Luluk Nur Hamidah, Anggota DPD RI, Denty Eka Widi Pratiwi, Kepala Pertanian Jawa Tengah, Suryo Banendro, dan jajaran eselon satu Kementan.