Survei SMRC: 55 Persen Responden Menilai Korupsi Semakin Banyak

Selasa, 29 Desember 2020 23:16 WIB

Ilustrasi korupsi

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat mayoritas warga menilai korupsi makin banyak terjadi. Sekitar 55 persen responden berpendapat korupsi sekarang semakin banyak dibanding tahun lalu, 13 persen responden menilai korupsi semakin sedikit, dan 26 persen responden menilai sama saja.

Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas mengatakan penilaian ini tak bisa dilepaskan dari kasus-kasus korupsi yang menjerat dua menteri di Kabinet Indonesia Maju.

"Dugaan kasus korupsi di Kementerian Sosial dan Kementerian Kelautan dan Perikanan tampaknya menyumbang bagi penilaian negatif warga tentang korupsi di Indonesia," kata Abbas dalam keterangannya, Selasa, 29 Desember 2020.

Angka ini juga lebih tinggi dibanding hasil survei Maret lalu. Ketika itu, 47 persen responden menyatakan korupsi semakin banyak, 18 persen semakin sedikit, dan 28 persen sama saja.

Adapun survei April 2019 mencatat 48 persen responden menyatakan korupsi makin banyak, 24 persen menyatakan korupsi semakin sedikit, dan 21 persen menilai sama saja.

Advertising
Advertising

Penilaian yang tak terlalu baik juga terjadi untuk aspek politik. Hanya 33,2 persen responden yang menilai kondisi politik nasional baik/sangat baik, 26,6 persen menilai kondisi politik sedang, 28,9 persen menilai kondisi politik nasional buruk/sangat buruk.

Abbas mengatakan penilaian terhadap kondisi politik sepanjang 2020 mengalami fluktuasi. Penilaian paling negatif, kata dia, terjadi pada survei 7-10 Oktober. Usai pengesahan Undang-undang Cipta Kerja pada 5 Oktober lalu, hanya 17 persen yang menilai kondisi politik nasional baik/sangat baik.

"Setelah itu kembali naik hingga menjadi 33 persen pada survei terakhir 23-26 Desember 2020. Penilaian publik sekarang sudah mendekati keadaan normal sebelum Covid-19," kata Abbas.

Berlawanan dengan persoalan korupsi, mayoritas responden menilai kondisi keamanan saat ini baik. Sebanyak 60 persen responden menyatakan kondisi keamanan baik/sangat baik, 27,2 persen menyatakan kondisi keamanan sedang, dan 10,3 persen menyatakan kondisi keamanan buruk/sangat buruk.

Survei ini digelar dari 23-26 Desember 2020 terhadap 1.202 responden yang dipilih secara acak. Metode yang digunakan ialah wawancara telepon. SMRC mengklaim tingkat kepercayaan surveinya 95 persen dengan margin of error 2,9 persen.

Berita terkait

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

27 menit lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

1 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

2 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

2 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

2 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

2 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

2 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

3 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

3 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya