MUI: Kerja Keras 10 Bulan Dihancurkan Kegiatan Kerumunan

Reporter

Friski Riana

Senin, 23 November 2020 12:19 WIB

Wakil Sekretaris Jenderal MUI Nadjamuddin Ramly. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan terjadinya kerumunan yang memperbesar risiko penularan Covid-19. “Kita sangat menyesalkan, kerja keras sepuluh bulan dihancurkan oleh kegiatan-kegiatan kerumunan dalam satu pekan terakhir,” kara Wakil Sekretaris Jenderal MUI Nadjamuddin Ramly dalam keterangan tertulisnya, Senin, 23 November 2020.

Ramly meminta Satgas Penanganan Covid-19 untuk mengedepankan aksi penyelamatan jiwa manusia. Ia menyebutkan contohnya yang dilakukan umat Islam, seperti salah Jumat di masjid bisa dilakukan di rumah. Kemudian wajib merapatkan shaf saat salat berjamaah bisa diatur menjadi berjarak.

"Dalihnya pun jelas, baik dalil naqli maupun dalil aqli. Baik yang bersumber dari Al-Quran dan hadits maupun pemikiran ulama," ujarnya.

Menurut Ramly, tak kurang dari 12 fatwa sudah dikeluarkan MUI terkait situasi pandemi. Antara lain, tata cara salat bagi tenaga kesehatan yang melakukan perawatan pasien Covid-19. Selanjutnya, fatwa mengenai pemulasaraan jenazah Covid-19, lalu salat Idul Fitri dan salat Idul Adha di rumah masing-masing.

Keprihatinan serupa juga disampaikan Ketua Satgas Covid-19 PBNU Makky Zamzami. Ia berharap kejadian kerumunan tak terulang lagi. Bahkan, ia menilai sebaiknya pemangku kepentingan dalam penanganan Covid-19 melakukan langkah kebijakan antisipasi terhadap musim libur akhir tahun 2020.

Advertising
Advertising

Sekretaris Satgas Covid-19 PP Muhammadiyah Arif Nur Kholis melaporkan, dari 82 rumah sakit Muhammadiyah yang tersebar, saat ini telah merawat 17 ribu pasien Covid-19. Angka penambahan korban corona terus betambah dari hari ke hari.

Arif menilai, poin penting adalah perubahan perilaku. Grafik perubahan perilaku menuju masyarakat yang disiplin menerapkan protokol kesehatan pada kenyataannya naik-turun. Untuk itu perlu terus digencarkan kampanye perubahan perilaku melalui berbagai tema.

Namun, Arif menyesalkan perilaku elite yang ada kalanya justru menurunkan persepsi masyarakat terhadap tingkat kepatuhan menjalankan protokol kesehatan. Dampaknya pun sangat serius terhadap indeks persepsi masyarakat. “Kesan yang timbul di masyarakat bisa sangat keliru. Menduga kalau situasi sudah aman,” ujar Arif.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengajak segenap aparat, petugas, relawan, dan berbagai elemen masyarakat lain mempertahankan semangat memerangi Covid-19.

Doni berharap, pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 terus ditingkatkan. Masyarakat perlu diberi pemahaman bagaimana cara Covid-19 menulari dan proses transmisinya.

“Edukasi dan sosialisasi terus kita lakukan tanpa henti, termasuk upaya mencegah terjadinya kerumunan. Ingat, Covid-19 ini adalah musuh kita bersama. Bagi yang mengatakan covid-19 bukan ancaman, bisa jadi ia merupakan bagian dari musuh yang harus kita perangi," kata Doni.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Perbedaan Karakter Alpha Male dan Sigma Male

4 hari lalu

5 Perbedaan Karakter Alpha Male dan Sigma Male

Meskipun sigma male dan alpha male memiliki sedikit kesamaan, namun sangat jelas ada perbedaan kunci yang membedakan keduanya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

10 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya