Pusat Perberasan itu di antaranya akan berfungsi mengendalikan tata niaga beras di Jawa Barat. Menurut Deny, Pusat Perberasan itu akan mengatur perdagangan beras di Jawa Barat agar beras berkualitas terjamin bagi rakyat Jawa Barat. Pusat Perberasan itu, lanjutnya, dirancang untuk mendukung kerja Badan Urusan Logistik atau Bulog.
Sejumlah fasilitas yang akan mendukung perubahan pola petani padi menjadi petani beras akan disiapkan. Salah satunya yang tengah dirancang, ungkap Deny, adalah dukungan perbankan untuk mendukung fasilitas Pusat Perberasan itu.
Deny mengatakan Pusat Perberasan itu akan didirikan di Indramayu. Pengelolaannya, lanjut Deny, akan diserahkan pada Bupati Indramayu sementara pembangunan infrastrukturnya akan dilakukan pemerintah provinsi.
Pada 2009, papar Deny, pemerintah provinsi akan memperbaiki jalan yang menghubungkan ke pusat sentra produksi pertanian di Jawa Barat. Perbaikan jalan itu akan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota. ”Bagaimana nanti jalan provinsi, jalan kabupaten, sampai di desa khususnya desa sentra produksi,” katanya.
Untuk tahun depan perbaikan jalan mencakup 50 lokasi sentra produksi pertanian yang tersebar. Deny mengatakan pihaknya akan memilih masing-masing 2 sentra produksi pertanian untuk setiap kabupaten/kota yang jalannya diperbaiki.
Selain dua proyek itu, papar Deny, mulai tahun depan pemerintah provinsi akan menawarkan paket pembangunan lingkar luar lima kilometer untuk setiap kabupaten/kota. Dananya, lanjut Deny, sepenuhnya akan ditanggung provinsi. ”Terserah mau di mana saja, tunjukkan di mana yang sangat memerlukan nanti kita rencanakan,” katanya.
Yang pertama mendapatkan paket senilai Rp 20 miliar itu adalah Kabupaten Bandung yang diperuntukkan untuk menghindari jalur macet di Banjaran. Jalur khusus itu, lanjutnya, tengah dirancang oleh Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung. ”Jadi nggak usah masuk ke kota itu, tapi ada lingkar luar,” katanya.
Ahmad Fikri