Bio Farma Siapkan Kapasitas 250 Juta Vaksin Covid-19

Reporter

Fikri Arigi

Senin, 19 Oktober 2020 14:14 WIB

Petugas bersiap menyuntikan vaksin Covid-19 Sputnik-V pada petugas medis di Tver, Rusia, 12 Oktober 2020. Kementerian Kesehatan Rusia memvaksinasi tenaga medis karena pekerja paling rentan terinfeksi Covid-19. REUTERS/Tatyana Makeyeva

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris PT Bio Farma, Bambang Heriyanto, mengatakan pihaknya telah menyiapkan kapasitas 250 juta untuk vaksin Covid-19. Ia menyebut produksi akan dilakukan secara bertahap, diperkirakan setiap bulannya Bio Farma dapat memproduksi 16-17 juta vaksin tergantung suplai.

"Kami punya kapasitas 250 juta dan komitmen sementara yang akan disuplai oleh Sinofac sebesar 260 juta dosis," kata Bambang dalam talk show daring bertajuk 'Menjemput Asa Vaksin Covid-19' yang digelar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Senin 19 Oktober 2020.

Bambang menyebut produksi akan dimulai setelah mereka mendapat izin dari Badan POM. Perizinan ini ia perkirakan bisa dimulai setelah proses uji klinis selesai pada Januari 2021. Namun menurutnya persiapan akan dilakukan pada November atau Desember 2020.

Persiapan, menurut Bambang, harus dilakukan terhadap suplai yang dikirim dari perusahaan Cina, Sinofac, tersebut. Pasalnya vaksin-vaksin tersebut harus melalui stability, dan quality control untuk menjaga kualitasnya.

"Karena tidak mungkin (suplai) datang semua. Bertahap, kami produksi bertahap perbulan, sekitar 16-17 juta dosis perbulan yang bisa kami produksi. Tapi ini juga tergantung ketersiediaan atau suplai dari vaksin itu sendiri," ujarnya.

Advertising
Advertising

Adapun saat ini Bio Farma telah sampai di tahap uji klinis tingkat III. Bambang menyebut vaksin yang didapatkan dari Sinofac, Cina, ini memiliki dua dosis. Dosis pertama sudah disuntikan pada 1.620 relawan. Sedangkan dosis kedua sudah disuntikan kepada 1.074 relawan, dan 671 orang sudah diambil darahnya.

Bambang memperkirakan laporan vaksin ini bisa rampung pada Januari 2020. Hasil uji klinis tersebut nantinya akan diajukan kepada Badan POM untuk mendapatkan emergency use of authorization, atau penggunaan untuk keadaan darurat.

"Nanti mudah-mudahan ini (uji klinis) akan selesai januari 2021, sehingga laporan uji klinis bisa digunakan untuk mendapatkan emergency use of authorization dari regulator kita Badan POM," tuturnya.
#cicutanga #pakaimasker #jagajarak

FIKRI ARIGI

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya