Haris Azhar Nilai Penyebab Meninggalnya Pollycarpus Penting Diselidiki

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Minggu, 18 Oktober 2020 12:16 WIB

Mantan terpidana kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib, Pollycarpus Budihari Priyanto bebas pada Agustus 2018 lalu mendapatkan banyak protes atas pembebasan bersyaratnya. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Kantor Hukum dan HAM Lokataru Haris Azhar menilai penyebab meninggalnya mantan terpidana kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib, Pollycarpus Budihari Priyanto penting diketahui. “Penting untuk diselidiki, apa penyebab dan bagaimana Pollycarpus meninggal,” kata Haris saat dihubungi, Ahad, 18 Oktober 2020.

Haris mengatakan penyebab meninggalnya Pollycarpus penting untuk diselidiki karena dia merupakan saksi terakhir pembunuhan Munir yang masih hidup. Menurut Haris, penting untuk diselidiki apakah sebelum meninggal Pollycarpus mendapatkan semacam intimidasi atau percobaan serangan.

“Sederhana saja karena Polly adalah saksi pelaku terakhir yang masih hidup. Termasuk untuk mengetahui apakah sebelum meninggal, Polly juga dapat semacam intimidasi, percobaan serangan kepada dirinya,” ujar mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan ini.

Pollycarpus meninggal pada Sabtu, 17 Oktober 2020. Mantan pengacara Pollycarpus, Wirawan Adnan mengatakan mendapatkan informasi bahwa Pollycarpus diduga meninggal karena Covid-19. Pollycarpus sempat dirawat di rumah sakit hingga menghembuskan nafas terakhirnya.

Pollycarpus dihukum 14 tahun penjara di tingkat Peninjauan Kembali karena terbukti membunuh Munir. Pembunuhan dilakukan dengan racun ketika Munir dalam perjalanan terbang ke Belanda untuk melanjutkan studi di Universitas Utrecht pada September 2004. Polly bebas dari penjara pada Agustus 2018.

Advertising
Advertising

Sebelum Pollycarpus, menurut catatan Tempo sejumlah saksi dalam kasus pembunuhan Munir telah tewas. Salah satu saksi yang meninggal itu adalah Laksamana Muda Purnawirawan Bijah Subijanto yang saat kejadian pembunuhan menjabat sebagai Deputi VII Badan Intelijen Negara. Bijah ditengarai mengetahui jalur komunikasi para agen. Bijah meninggal pada 6 Februari 2009 di Guangzhou, Cina. Kabar yang beredar dia meninggal karena kanker Prostat. Sedangkan, Komite Aksi Solidaritas untuk Munir menyatakan Bijah meninggal karena sakit jantung.

Saksi kedua yang telah meninggal adalah Raymond J Latuihamalo alias Ongen. Ongen menyaksikan pertemuan Pollycarpus dan Munir di The Coffee Bean & Tea Leaf Bandara Changi, Singapura. Ongen meninggal pada 3 Mei 2012. Sebelum meninggal, dia mengalami sesak nafas ketika sedang mengendarai mobilnya di daerah Panglima Polim.

Majalah Tempo edisi 8 Desember 2014 menulis bahwa pendeta yang kerap menemani Ongen saat diperiksa polisi juga meninggal. Pendeta yang hanya diketahui namanya sebagai Tengkudun itu diperkirakan mengetahui peran Ongen. Pada 2007, tatkala Ongen ditahan untuk dimintai keterangan, Tengkudun kerap menemani dia berdoa.

Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

41 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

43 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

49 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

49 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

50 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

50 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

54 hari lalu

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

58 hari lalu

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.

Baca Selengkapnya

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.

Baca Selengkapnya