Satgas: Kenaikan Mobilitas Warga Dongkrak Zona Merah dan Oranye Covid-19

Reporter

Egi Adyatama

Jumat, 11 September 2020 17:20 WIB

Tanggal2020-07-23DeskripsiWiku Adisasmito merupakan Guru Besar yang mendalami kebijakan kesehatan di bidang sistem kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi. Dia juga mengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia untuk beberapa mata kuliah sarjana dan pascasarjana terkait analisis dan pembuatan kebijakan kesehatan. Covid19.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa angka mobilitas warga di DKI Jakarta meningkat saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir dan PSBB transisi dijalankan. Kenaikan ini, disebut Wiku sejalan dengan peningkatan jumlah kasus positif Covid-19, yang mencapai rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir.

"Terlihat bahwa aktivitas penduduk atau mobilitas penduduk itu berkontribusi pada peningkatan jumlah kasus," ujar Wiku dalam diskusi di Channel YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat, 11 September 2020.

Wiku mengatakan bahwa efek dari mobilitas penduduk karena adanya PSBB transisi di Jakarta, berefek ke berbagai wilayah di Pulau Jawa. Kasus di Pulau Jawa dan Bali itu per 10 September, ia sebut kontribusi terhadap kasus nasional sebesar 64,18 persen.

Dilihat dari zonasi yang ada, pada saat sekarang, Wiku juga menyebut jumlah zona merah atau resiko tinggi bertambah dari 65 kabupaten/kota menjadi 70. Sedangkan zona oranye atau resiko sedang dari 230 juga naik jadi 267. Sedangkan zona kuning atau resiko rendah menurun dari 151 menjadi 114 kabupaten/kota.

Senada dengan Wiku, Pakar Kesehatan Masyarakat Iwan Ariawan juga mengatakan mobilitas ini sebagai faktor tak terpisahkan dari peningkatan jumlah kasus belakangan.

Advertising
Advertising

"Dulu waktu PSBB itu 60 persen orang di Jakarta ada di rumah, tapi begitu mereka mulai keluar dan lebih dari 60 persen, itu angkanya (kenaikannya) naik, dan naiknya cepat," kata Iwan dalam diskusi yang sama.

Ia menegaskan hal ini seharusnya ini tidak terjadi kalau protokol kesehatannya dilakukan. Karena dari penelitian yang ada sebetulnya protokol bisa mencegah naiknya kasus ketika PSBB dilonggarkan, asal dilakukan dengan cakupan yang besar, konsisten, dan benar.

"Kita masih punya masalah di sini," kata Iwan.

Wiku mengakui bahwa kedisiplinan di masyarakat memang menjadi masalah yang masih dihadapi. Agar kasus dapat dikendalikan, yang terpenting adalah disiplin.

"Ini pelajaran besar buat kita semua bahwa kalau kita tak disiplin nanti ada PSBB atau tidak, juga gak ada gunanya. PSBB hanya mencegah ketika PSSB turun (diterapkan), nanti PSBB dibuka (dicabut) akan kembali lagi," kata Wiku.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

15 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya