Warga di Daerah Tak Takut Covid-19, Junimart Ingatkan Ancaman di Pilkada 2020

Kamis, 10 September 2020 20:41 WIB

Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan Junimart Girsang meninggalkan gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, 10 Desember 2015. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi II DPR Junimart Girsang, meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memastikan keterlibatan Kepolisian dalam mengawasi protokol Covid-19 dalam pelaksanaan Pilkada 2020. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu beralasan Tito adalah jenderal polisi yang masih diakui di Korps Bhayangkara.

"Bapak itu kan jenderal polisi penuh, dan masih diakui di Kepolisian," kata Junimart dalam rapat kerja dengan Menteri Dalam Negeri, KPU, Bawaslu, dan DKPP hari ini, Kamis, 10 September 2020. Tito Karnavian berstatus purnawirawan jenderal. Ia menyatakan mundur dari keanggotaan Polri setelah ditetapkan menjadi menteri pada Oktober 2019.

Junimart menyarankan Tito tak bosan-bosan bersinergi dan membangun komunikasi dengan para Kepala Kepolisian Daerah yang menggelar Pilkada 2020 untuk menegakkan protokol kesehatan. Ia menilai jajaran Polri belum sepenuhnya ikut menerapkan jaga jarak fisik.

Politikus asal Sumatera Utara ini lantas mencontohkan pengalamannya saat berkunjung ke Karo, Sumatera Utara saat pendaftaran pasangan calon Pilkada 2020. Di sana, kata dia, polisi hanya bertugas mengatur lalu lintas agar tak macet karena adanya konvoi.

"Kerumunan itu mereka nikmati juga Pak, bahkan mereka ikut berkerumun. Artinya apa, tidak ada sosialisasi kepada Polri, bagaimana caranya mereka ikut serta di dalam penjagaan social distancing, masker, pokoknya protokol Covid-19," ucap dia.

Advertising
Advertising

Junimart mengatakan protokol Covid-19 juga sulit diterapkan di daerah. Menurut pengalamannya, masyarakat di daerah seperti tak takut Covid-19 lantaran merasa tidak sakit.

"Kami semua sehat, kalau Bapak tak mau salaman sama saya, Bapak yang sakit," kata dia bercerita. "Mereka balik itu Pak di sana."

Junimart mengatakan hanya polisi yang bisa mengawasi pelaksanaan protokol Covid-19 dengan ketat. Namun, ia menilai Kepolisian kurang merasa tertekan atau terbeban jika hanya Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang meminta.

Ia berpendapat ketiga instansi itu hanya bisa memohon bantuan kepada Kepolisian, bukan memerintahkan. "Tetapi ketika Pak Mendagri Jenderal Tito ini telepon Kapolda, Kapolda perintah kepada Kapolres-kapolres, maka ini bisa berjalan secara mantap Pak," ujar dia.

Junimart mengimbuhkan, Tito sebagai Mendagri akan disalahkan jika banyak orang terpapar Covid-19 dari Pilkada 2020. Maka dari itu ia mewanti-wanti Tito untuk berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Polda seluruh Indonesia.

BUDIARTI UTAMIM PUTRI

Berita terkait

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

10 jam lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

3 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

3 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

4 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

4 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya