Kasus Kematian Hendri Bakari, Keluarga Lapor ke Propam dan Komnas HAM
Reporter
Andita Rahma
Editor
Aditya Budiman
Minggu, 6 September 2020 07:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Hendri Alfred Bakari dengan didampingi oleh tim advokasi mengadukan dugaan penyiksaan yang dialami almarhum Hendri ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri dan Komnas HAM. Hendri diduga mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh personel Kepolisian Resor Barelang.
Salah satu perwakilan tim, Andi Muhammad, mengatakan pelaporan tersebut dilakukan pada 3 September 2020. "Kami adukan setidaknya tujuh anggota Polres Barelang dari kesatuan narkotika yang diduga telah melakukan pelanggaran karena melakukan penyiksaan, penangkapan, dan penahanan secara sewenang-wenang," ucap dia saat dihubungi pada Sabtu, 5 September 2020.
Andi berharap, Divisi Propam Polri dapat melakukan pemeriksaan secara obyektif dan tuntas terhadap terduga tujuh anggota tersebut. Ia juga meminta agar ketujuh personel diberikan hukuman apabila terbukti melakukan pelanggaran.
Selain ke Div Propam, tim advokasi juga mengajukan pengaduan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada 4 September perihal adanya dugaan pelanggaran hak asasi manusia berupa penyiksaan dan abuse of process. "Hal ini merupakan bentuk pelanggaran yang serius, padahal hak untuk tidak disiksa merupakan hak yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun," kata Andi.
Keluarga, ucap dia, berharap Komnas HAM dapat melakukan tugas berdasarkan fungsinya, yaitu melakukan pemantauan dengan cara melakukan peninjauan di tempat kejadian, penyelidikan dan pemeriksaan terhadap dugaan peristiwa penyiksaan yang berujung pada kematian.
Hendri Bakari adalah seorang tahanan yang tewas di penjara Polres Barelang, Batam. Hendri awalnya dijemput polisi pada 6 Agustus 2020 dengan tuduhan kepemilikan narkoba. Menurut pihak keluarga, polisi tak menunjukkan surat penahanan.
Selang dua hari kemudian, keluarga baru diizinkan menjenguk Hendri. Saat itulah, pihak keluarga menerima kabar bahwa Hendri sudah meninggal. Di Rumah Sakit Budi Kemuliaan, keluarga mendapati jenazah Hendri sudah terbungkus plastik dan memar di sekujur tubuh. Keluarga menuding Hendri meninggal karena disiksa.
ANDITA RAHMA