BPBD Sulawesi Tengah Ingatkan Nelayan Waspada Cuaca Ekstrem

Reporter

Antara

Editor

Amirullah

Selasa, 11 Agustus 2020 10:13 WIB

Ilustrasi cuaca ekstrem. ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Palu - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah mengingatkan masyarakat, termasuk para nelayan di daerah itu, untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem.

"Kita tidak tahu kapan musibah itu datang sehingga butuh yang namanya waspada," kata Kepala BPBD Sulteng, Bartholomeus, di Palu, Selasa, 11 Agustus 2020.

Dalam kondisi cuaca ekstrem, kata dia, sangat dimungkinkan terjadinya bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor, karena dipicu curah hujan yang tinggi. Juga gelombang laut meningkat.

Karena itu, kata dia, nelayan harus hati-hati saat mencari ikan di laut. Sebab ketika gelombang laut meningkat, ancaman pun sangat serius bagi diri sendiri.

Seperti yang terjadi pada seorang nelayan di Teluk Tomini yang hilang saat turun ke laut untuk menangkap ikan beberapa hari lalu dan sampai sekarang ini belum juga diketemukan oleh tim dari Basarnas.

Advertising
Advertising

Jika memang sudah diketahui bahwa gelombang di atas normal, Bartholomeus meminta lebih baik nelayan menunda melaut, sebab sangat membahayakan bagi keselamatan jiwa.

Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah menginformasikan bahwa dalam beberapa hari terakhir maupun ke depan ini, Sulteng masih dilanda cuaca ekstrem.

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

9 jam lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

8 hari lalu

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

Warga yang tinggal di perbukitan dan lereng diminta mengungsi untuk meminimalisir korban bencana tanah longsor sepanjang musim pancaroba saat ini.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

9 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

9 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

9 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

9 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

9 hari lalu

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

Basarnas Palembang menurunkan satu tim rescue di Pos SAR Pagaralam lengkap dengan peralatan SAR Air ke lokasi pencarian orang hilang tenggelam itu.

Baca Selengkapnya

Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

11 hari lalu

Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

12 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya