Agus Harimurti Yudhoyono Temui Sohibul Iman Bahas Wabah Covid-19

Sabtu, 25 Juli 2020 06:05 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) dan Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman (kiri) berpose usai melakukan pertemuan di kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat, 24 Juli 2020. Pertemuan tersebut untuk bersilaturahim dengan pengurus DPP PKS dan membahas isu-isu kebangsaan serta Pilkada serentak 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melanjutkan kunjungan ke berbagai pimpinan partai politik. Setelah sempat bertemu Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Keadilan Bangsa Muhaimin Iskandar, hari ini, Jumat, 24 Juli 2020, AHY menemui Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera, Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

"Pertemuan di dalam tadi berjalan dengan baik, penuh dengan semangat kekeluargaan dan juga semangat untuk menjadi bagian dari solusi untuk berbagai permasalahan bangsa," ujar AHY dalam keterangan tertulis.

Pertemuan yang berlangsung selama satu setengah jam. Ia mengatakan sudah sejak lama ia ingin bertamu ke DPP PKS. Namun Pandemi Covid-19 membuat agenda itu tertunda dan baru dapat dilaksanakan saat ini.

Ia mengatakan Partai Demokrat dan PKS ingin terus berkontribusi membantu negara dalam penanganan Covid-19. Apalagi jumlah pasien yang terpapar terus bertambah dan membutuhkan perhatian dan juga kontribusi partai politik, sebagai elemen bangsa.

"Partai Demokrat tidak hanya menyuarakan aspirasi, rekomendasi baik itu di parlemen maupun di ruang-ruang publik. Partai Demokrat juga memberikan kontribusi nyata dengan memberikan bantuan seperti yang dilakukan oleh para kader di berbagai wilayah Tanah Air," ujar AHY.

Advertising
Advertising

Sebagai partai yang tidak bergabung dalam koalisi pemerintah, AHY mengatakan Partai Demokrat akan terus menghadirkan ruang check and balance yang baik di negeri ini. Hal ini ia sebut diperlukan penanganan Covid-19 dapat berjalan dan ekonomi negara bisa diselamatkan.

"Kita tahu masyarakat kita sangat berdampak, terutama bottom 40, masyarakat yang terkategori miskin dan kurang mampu. Mereka yang pertama kali harus mendapatkan perhatian utama," kata AHY.

Sohibul Iman juga menyampaikan bahwa PKS dan Partai Demokrat memiliki kesepahaman agar bersama-sama menyelesaikan persoalan bangsa. "Kami bersepakat untuk fokus, betul-betul bisa menangani Covid-19 ini dan tidak menjadi persoalan yang tidak terkendali," tutur Sohibul.

Dalam pertemuan ini, kedua partai juga membahas tentang koalisi Partai Demokrat-PKS di sejumlah daerah yang menggelar Pilkada 2020.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Jejak Pendapat PKS Jelang Pilkada DKI: Mardani Ali Sera Tertinggi Disusul Sohibul Iman dan Khoirudin

15 hari lalu

Jejak Pendapat PKS Jelang Pilkada DKI: Mardani Ali Sera Tertinggi Disusul Sohibul Iman dan Khoirudin

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mendapatkan perolehan tertinggi dalam jejak pendapat internal kader PKS Jakarta untuk maju Pilkada DKI

Baca Selengkapnya