Paling Banyak Dilaporkan, Polisi Disebut Abaikan Saran Komnas HAM

Reporter

Avit Hidayat

Selasa, 30 Juni 2020 08:00 WIB

Massa pelajar terlibat bentrok dengan polisi saat menggelar aksi unjuk rasa di sekitar gedung DPR/MPR, Jalan Tentara Pelajar, Senayan, Jakarta, Senin, 30 September 2019. Puluhan dentuman baik dari pelontar gas air mata maupun kembang api terdengar hingga ke flyover Jalan Gerbang Pemuda. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta- Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Beka Ulung Hapsara menyatakan Kepolisian cenderung mengabaikan masukan dan rekomendasi lembaganya terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang melibatkan personel institusi Bhayangkara itu.

Menurut Beka Ulung Hapsara, lembaganya sudah berulangkali menyampaikan rekomendasi agar kepolisian tidak represif dan melakukan tindak kekerasan. "Tapi rekomendasi tersebut diabaikan. Ada pembiaran," kata Beka kepada Tempo, Kamis 29 Juni 2020.

Komnas HAM mengirimkan sejumlah rekomendasi agar kepolisian menyelesaikan 744 perkara aduan yang diduga melibatkan institusi itu. Polisi disebut kerap melakukan proses hukum yang tidak sesuai, kemudian lamban menangani kasus, melakukan kriminalisasi, hingga terlibat dalam tindakan kekerasan. Kepolisian juga disebut Komnas HAM terlibat secara masif melakukan kekerasan ketika demonstrasi pada 21-23 Mei 2019.

Beka mengatakan bahwa selama ini kepolisian belum menunjukkan keseriusan untuk mengusut dugaan kekerasan yang menyeret korps Bhayangkara. Bahkan kepolisian juga dianggap tak pernah menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan Komnas HAM untuk memperbaiki mekanisme kerja di internal polisi. "Saya nggak mau memberi atribusi sebagai lembaga terburuk, tapi faktanya memang polisi menjadi pihak teradu yang paling banyak di Komnas HAM," ucap dia.

Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Asfinawati, menjelaskan bahwa kepolisian selalu berada di urutan pertama sebagai lembaga yang paling banya dilaporkan . Khususnya atas tindakan represi yang dilakukan polisi. "Mungkin ini terjadi karena nyaris tidak ada pengawas eksternal dan internal yang memadahi untuk Polri," ucap Asfina.

Advertising
Advertising

Kepala Divisi Humas Kepolisian, Inspektur Jenderal Prabowo Argo Yuwono, belum menjawab ketika dikonfirmasi ihwal rekomendasi Komnas HAM dan organisasi masyarakat sipil yang tidak dijalankan kepolisian. Dia sebelumnya menjelaskan bahwa proses penyidikan dan penyelidikan yang dilakukan kepolisian diawasi oleh pengawas dan telah sesuai standar prosedur operasional. "Diawasi juga oleh Propam dan Itwasda. Penyidikan sudah dilakukan secara profesional," ucap dia.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Kepolisian, Brigadir Jenderal Awi Setiyono, juga menjelaskan bahwa pihaknya mengapresiasi hasil rekomendasi sejumlah lembaga dan organisasi sipil. Menurutnya, kepolisian sudah diawasi oleh lembaga Kompolnas, Ombudsman, dan lain sebagainya. "Ada pengawas eksternal yang selama ini juga ikut melakukan pengawasan terhadap Polri."

ANDITA RAHMA | AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

11 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

13 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

14 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

1 hari lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya