Sejumlah Tokoh Kritik Polisi Periksa Pengunggah Guyonan Gus Dur

Reporter

Caesar Akbar

Jumat, 19 Juni 2020 07:02 WIB

Ketua Dewan Syuro DPP PKB Alm. Abdulrahman Wahid dalam temu wartawan di Pengurus Besar Nardatul Ulama, Jakarta, Selasa (24/11). Foto terakhir Gus Dur menanggapi pidato presiden SBY. TEMPO/Andika Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tokoh merespons langkah Kepolisian memeriksa Ismail Ahmad asal Kepulauan Sula, Maluku Utara karena unggahan humor Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di sosial media.

Mereka menilai tindakan polisi tadi tersebut dinilai mencederai kebebasan berekspresi.

Dalam statusnya di media sosial, Ismail mengutip lelucon yang pernah disampaikan Gus Dur tentang polisi jujur.

"Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng."

Ismail Ahmad lantas diperiksa polisi lantaran dianggap melecehkan. Polres Kepulauan Sula mengancam akan memidanakan Ismail dengan Pasal 45 ayat (3) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Dia pun diminta meminta maaf kepada Polri.

Berikut ini adalah berbagai komentar tokoh-tokoh mengenai tindakan polisi tersebut:

1. Putri Gus Dur
Alissa Wahid. Dok.TEMPO
Putri sulung Almarhum Gus Dur, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahida alias Alissa Wahid, mengatakan pemanggilan Ismail itu bentuk intimidasi institusi negara terhadap warganya.

Jaringan Gusdurian lantas meminta aparat hukum untuk tidak mengintimidasi warga negara yang mengekspresikan dan menyatakan pendapat melalui media apapun.

"Hal ini menambah catatan upaya menggunakan UU ITE sebagai instrumen untuk membungkam kebebasan berpikir dan berpendapat di Indonesia," kata Alissa Gus Dur, yang juga Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 18 Juni 2020.

Putri Gus Dur lainnya, Anita Hayatun Nufus atau Anita Wahid, mengunggah karikatur Gus Dur disertai lelucon yang sama.

"Kalo aku unggah ini, aku bakal diperiksa nggak?" katanya juga melalui Twitter.

Begitu pula Inayah Wulandari alias Inayah Wahid, putri bungsu Gus Dur. "Laaah yang dipanggil, kok, yang meng-quote. Panggil yang bikin joke dong, Pak," cuitnya di Twitter pada Rabu lalu, 17 Juni 2020.

2. Barikade Gus Dur
Barisan Kader Gus Dur (Barikade Gus Dur) mengecam langkah Kepolisian tersebut.

Sekretaris Jenderal Barikade Gus Dur, Pasang Haro Rajagukguk mengatakan hal tersebut mencederai nilai demokrasi, khususnya kebebasan berpendapat.

"Barisan Kader Gus Dur mengecam keras sikap dan tindakan Polres Kepulauan Sula tersebut," kata Pasang dalam keterangan tertulis pada Kamis, 18 Juni 2020.

3. Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni
Wakil Ketua Komisi III DPR dari Partai NasDem Ahmad Sahroni menilai kutipan Gus Dur tersebut merupakan nasihat bagi Polri.

"Ini adalah pengingat untuk para polisi agar tetap bekerja sesuai koridor, amanah, dan lurus," kata Sahroni di Jakarta pada Kamis, 18 Juni 2020.

4. Wakil Ketua MPR Arsul Sani
Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani saat menerima kunjungan audiensi delegasi Persatuan Mahasiswa Bahasa Arab Se-Indonesia di ruang kerja Wakil Ketua MPR RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta pada Selasa, 19 November 2019.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dari PPP Arsul Sani mengatakan tindakan polisi terhadap Ismail adalah pelanggaran HAM.

"Tindakan pelanggaran HAM karena memaksa orang ikut ke kantor polisi tanpa prosedur pemanggilan," kata Arsul melalui pesan singkat pada Kamis, 18 Juni 2020.

Merujuk Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), prosedur pemeriksaan adalah pemanggilan minimal tiga hari sebelum yang bersangkutan diperiksa.

5. Staf Khusus Presiden
Staf Khusus Presiden Joko Widodo Bidang Hukum, Dini Purwono, saat ditemui di Kantor Sekretariat Kabinet, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Februari 2020. Tempo/Egi Adyatama
Staf Khusus Presiden Joko Widodo Bidang Hukum Dini Purwono menilai tak ada yang salah dalam unggahan Ismail.

"Kalau memang betul hanya seperti itu saja, menurut saya pribadi dari sisi hukum seharusnya tidak ada masalah," kata Dini kepada wartawan, Kamis, 18 Juni 2020.

Dini mengungkapkan mantan Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga pernah merespons humor Gus Dur tersebut. "Pak Tito merespon lelucon tersebut secara positif."

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

11 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

12 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

13 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya