Survei: Nasdem Partai Pendukung Jokowi yang Elektabilitasnya Naik

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Senin, 8 Juni 2020 11:48 WIB

Presiden Joko Widodo merangkul Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat menghadiri penutupan Kongres Kedua Partai Nasdem dan HUT ke-8 Partai Nasdem di Jakarta International Teathre, Jakarta, Senin, 11 November 2019. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sigi Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas semua partai politik pendukung pemerintahan Joko Widodo yang lolos ke parlemen turun, kecuali Partai NasDem.

“Mungkin karena partai-partai masih kurang terdengar suaranya di tengah pandemi ini,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Ahad, 7 Juni 2020.

Elektabilitas PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019 sekalipun, turun di tengah pandemi ini. Survei Indikator pada Februari 2020, menunjukkan elektabilitas PDIP berada di angka 29,8 persen. Pada Mei 2020, turun menjadi 22,2 persen.

Selain PDIP, elektabilitas Partai Gerindra juga turun dari 16,2 persen menjadi 15,2 persen; Partai Golkar turun dari 6,7 persen menjadi 6,4 persen; dan PKB turun dari 7,8 persen menjadi 5,7 persen. Kemudian, elektabilitas PPP turun dari 3,8 persen menjadi 1,7 persen. Hanya elektabilitas NasDem yang naik dari 2,5 persen menjadi 3,3 persen.

Adapun elektabilitas partai di luar pendukung pemerintah seperti PKS juga turun dari 4,7 persen menjadi 4,0 persen. Demokrat juga turun dari 4,6 persen menjadi 3,6 persen. Hanya elektabilitas PAN yang naik dari 1,3 persen menjadi 2,1 persen.

Menanggapi hasil survei tersebut, Politikus PDIP Maruarar Sirait menilai penurunan elektabilitas partainya berbanding lurus dengan kepuasan publik akan kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi selama pandemi.

Advertising
Advertising

“Ada penurunan sedikit harus kami akui. Tapi, kan turunnya cuman sedikit. PDIP tetap nomor satu dan kepercayaan publik terhadap Pak Jokowi masih tetap nomor satu. Kami akan bekerja lebih keras,” ujar Maruarar.

Wakil Ketua Umum Golkar, Nurul Arifin mengatakan, masih terlalu dini mengukur elektabilitas partai menuju kontestasi politik 2024. “Kami tidak mau menanggapi soal elektoral, yang jelas kami terus bekerja dan kerja kami dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” ujar Nurul.

Survei Indikator dilakukan pada 16-18 Mei 2020 dengan 1.200 responden. Para responden diwawancarai via telepon. Mereka dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020. Margin of error survei ini sekitar ±2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berita terkait

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

4 jam lalu

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

NasDem dan PAN Berebut Kursi Keenam di Sengketa Pileg, Saldi Isra: Dari Pilpres Sudah Berbeda

5 jam lalu

NasDem dan PAN Berebut Kursi Keenam di Sengketa Pileg, Saldi Isra: Dari Pilpres Sudah Berbeda

PAN dan NasDem bersengketa soal kursi keenam di sidang PHPU pileg. Saldi menilai peselisihan itu unik karena mereka tak memperebutkan kursi terakhir.

Baca Selengkapnya

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

9 jam lalu

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

Nama Ahok dan Anies masuk dalam bursa calon gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024. Bahkan keduanya disandingkan sebagai duet Ahok-Anies.

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

23 jam lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

3 hari lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

3 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

4 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

4 hari lalu

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

Surya Paloh tidak tampak dalam acara yang digelar di kediaman Anies di Lebak Bulus itu.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

5 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya