Indikator Tempo, Masyarakat Tak Setuju Penerapan New Normal

Reporter

TEMPO

Editor

Febriyan

Senin, 1 Juni 2020 09:30 WIB

Kasir mengenakan masker saat melayani pengunjung di sebuah pusat perbenjaan grosir, di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu malam, 30 Mei 2020. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan ketentuan mengenai standar operasional di sektor perdagangan pada masa kenormalan baru (new normal), tentang Pemulihan Aktivitas Perdagangan Yang Dilakukan Pada Masa Pandemic Corona Virus Disease (Covid-19) untuk menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi barang dan jasa kebutuhan masyarakat. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas masyarakat tak setuju soal penerapan New Normal atau tatanan kehidupan baru yang direncanakan oleh pemerintah. Kebijakan tersebut dibuat setelah pandemi Covid-19 di Indonesia tak menunjukkan tanda-tanda positif.

Dalam jajak suara yang dilakukan Tempo.co dalam sepekan terakhir, sebanyak 761 dari 1100 pembaca, atau 69,2 persen, menyatakan tak setuju dengan kebijakan tersebut.

Meskipun demikian, masih ada 308 orang atau 28 persen pembaca yang setuju dengan penerapan New Normal sementara 31 orang lainnya, atau 2,8 persen, menyatakan tak tahu.

Hasil lengkap jajak suara yang dilakukan Tempo.co dapat dilihat di tautan berikut ini: Indikator Tempo.

Kebijakan New Normal merupakan sebagai langkah lanjutan setelah sebelumnya sejumlah daerah di Indonesia menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Jika dalam PSBB pemerintah mengatur ketat aktifitas masyarakat seperti bekerja, belajar, berdagang dan bersosialisasi, maka akan ada sedikit pelonggaran pada tahap New Normal.

Advertising
Advertising

Dalam tahapan ini, pusat perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga sekolah direncanakan akan kembali dibuka. Sejumlah daerah seperti Bekasi dan DKI Jakarta rencananya akan memberlakukan kebijakan New Normal pada pekan ini setelah PSBB tahap keempat berakhir pada Kamis 4 Juni mendatang.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengibau masyarakat untuk tetap memberlakukan prosedur pencegahan penyebatan Covid-19 seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Dia juga meminta masyarakat untuk tetap membatasi aktifitas yang bisa menyebabkan kerumunan.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

21 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya