Indikator Tempo, Masyarakat Tak Setuju Penerapan New Normal
Senin, 1 Juni 2020 09:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas masyarakat tak setuju soal penerapan New Normal atau tatanan kehidupan baru yang direncanakan oleh pemerintah. Kebijakan tersebut dibuat setelah pandemi Covid-19 di Indonesia tak menunjukkan tanda-tanda positif.
Dalam jajak suara yang dilakukan Tempo.co dalam sepekan terakhir, sebanyak 761 dari 1100 pembaca, atau 69,2 persen, menyatakan tak setuju dengan kebijakan tersebut.
Meskipun demikian, masih ada 308 orang atau 28 persen pembaca yang setuju dengan penerapan New Normal sementara 31 orang lainnya, atau 2,8 persen, menyatakan tak tahu.
Hasil lengkap jajak suara yang dilakukan Tempo.co dapat dilihat di tautan berikut ini: Indikator Tempo.
Kebijakan New Normal merupakan sebagai langkah lanjutan setelah sebelumnya sejumlah daerah di Indonesia menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Jika dalam PSBB pemerintah mengatur ketat aktifitas masyarakat seperti bekerja, belajar, berdagang dan bersosialisasi, maka akan ada sedikit pelonggaran pada tahap New Normal.
Dalam tahapan ini, pusat perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga sekolah direncanakan akan kembali dibuka. Sejumlah daerah seperti Bekasi dan DKI Jakarta rencananya akan memberlakukan kebijakan New Normal pada pekan ini setelah PSBB tahap keempat berakhir pada Kamis 4 Juni mendatang.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengibau masyarakat untuk tetap memberlakukan prosedur pencegahan penyebatan Covid-19 seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Dia juga meminta masyarakat untuk tetap membatasi aktifitas yang bisa menyebabkan kerumunan.