Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz (kedua kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau salah satu pusat perbelanjaan, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 26 Mei 2020. Kehadiran Presiden itu untuk meninjau persiapan prosedur pengoperasian mal yang berada di wilayah zona hijau, wabah COVID-19. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Indobarometer bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) merilis survei kepuasan terhadap kinerja pemerintah dalam penanganan Covid-19.
Hasil survei, sebagian besar masyarakat tidak puas dengan cara pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam menangani pandemi Covid-19.
"Survei ini menemukan bahwa 53,8 persen responden menilai tidak puas," kata Direktur Eksekutif Indobarometer M. Qodari dalam keterangan tertulis hari ini, Selasa, 26 Mei 2020.
Responden yang menyatakan puas terhadap penaganan Covid-19 oleh pemerintah sebanyak 45.9 persen dan sisanya, 0,3 persen, menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Qodari menjelaskan lima alasan tertinggi responden menjawab tidak puas, yakni:
1, Kebijakan Jokowi tidak konsisten (17.3 persen) 2. Lambat dalam mendistribusikan bantuan sosial (10.7 persen) 3. Data penerima bantuan tidak akurat (10.1 persen) 4. Penanganan secara umum lambat (10.1 persen) 5. Kebijakan Presiden dan pembantunya sering berbeda (8.9 persen).
Sementara itu, lima alasan tertinggi responden yang menjawab puas dengan penanganan Covid-19 adalah:
1. Penanganan PSBB sudah cukup baik (31.1 persen) 2. Penanganan cepat tanggap (19.2 persen) 3. Mulai banyak yang sembuh (10.6 persen) 4. Kebijakan PSBB sudah tepat (9.3 persen) 5. Terlihat kerja nyata (6 persen).