Peneliti Eijkman Minta Pemerintah Buka Data Uji PCR ODP dan PDP
Reporter
Tempo.co
Editor
Syailendra Persada
Selasa, 19 Mei 2020 08:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (
Status ini sedang menjadi perbincangan karena pemerintah mengubah penyajian data keduanya. Jika sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyajikan data akumulasi kedua kategori ini, mulai sekarang mereka hanya menampilkan ODP dan PDP yang sedang diawasi.
Akibatnya, angka pasien dalam pengawasan dan orang dalam pemantauan menyusut tajam. Menurut data akumulasi pada 17 Mei 2020, jumlah ODP sebanyak 270.876 dan PDP 35.800 orang. Sementara itu, dengan model baru pelaporan jumlah tersebut menyusut menjadi 45.047 ODP dan 11.422 PDP.
Iqbal menuturkan perubahan data ini sebenarnya tak masalah. "Namun perlu informasi berapa banyak yang sudah diambil sampel PCR-nya dari kategori tersebut," kata Iqbal pada Senin, 18 Mei 2020.
Berdasarkan Pedoman Penanganan Covid-19 yang diterbitkan Gugus Tugas, baik PDP atau ODP harus menjalani tes rapid test antibodi terlebih dahulu. Jika hasil tes cepat negatif maka kedua kategori ini mesti isolasi mandiri.
Sepuluh hari kemudian, tim kesehatan akan melakukan rapid test antibodi ulang. Jika hasilnya positif maka baik ODP atau PDP harus menjalani tes PCR selama dua hari berturut-turut.