Indonesian Ocean Justice Ungkap Permasalahan ABK di Kapal Asing

Reporter

Andita Rahma

Minggu, 17 Mei 2020 15:08 WIB

Petugas menunjukkan bekas luka pada wajah seorang anak buah kapal yang bekerja di PT. PBR Benjina saat tiba di PPN Tual, Maluku, 4 April 2015. Sebanyak 323 ABK warga negara Mynamar, Laos, dan Kamboja diangkut menuju ke Tual. ANTARA/Humas Kementerian Kelautan Perikanan

TEMPO.CO, Jakarta-Indonesian Ocean Justice Initiative (IOJI) menjelaskan permasalahan yang ditemukan pada tata kelola penempatan dan perlindungan anak buah kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di kapal asing. Permasalahan itu terbongkar setelah kasus perbudakan sejumlah ABK di Kapal Long Xing 629 terjadi.

"Satu, ada kewenangan yang tumpang tindih dan saling bersilangan, di mana itu menyebabkan ketidakjelasan pemegang peran utama untuk pengendalian penempatan ABK Indonesia, serta pelaksanan pemantauan dan pengawasan," demikian kutipan dalam siaran pers IOJI yang diterima Tempo pada Ahad, 17 Mei 2020.

Masalah kedua, kata dia, tidak adanya database terpadu sebagai sumber daya terpercaya sebagai dasar pengawasan untuk mencegah terjadinya pelanggaran hak-hak dasar ABK, dan mempercepat penanganan apabila terjadi pelanggaran. IOJI juga melihat tidak maksimalnya fungsi kontrol dan pengawasan berjalan.

Alhasil, semua itu mendorong terjadinya pelanggaran hak-hak ABK oleh pemberi kerja. "Belum ada pengaturan di Indonesia yang komprehensif untuk melindungi ABK Indonesia bekerja di kapal asing. Hal itu lantaran belum terbitnya Peraturan Pemerintah yang dimandatkan oleh Pasal 64 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia."

Permasalahan selanjutnya adalah belum optimalnya sinergi dalam penanganan kasus pelanggaran hak asasi manusia ABK Indonesia di kapal ikan asing. Serta, para ABK itu belum cukup dibekali pengetahuan, wawasan dan kemampuan (skill) sebelum berangkat. Menanggapi sejumlah permasalahan ABK, IOJI pun menyebut ada enam terobosan yang perlu dilakukan pemerintah agar kasus tak terulang.

Pertama, menguatkan political will (kemauan politik) pemerintah dengan kepemimpinan yang kuat untuk membenahi governance dan memperkuat
penegakan hukum dalam melindungi ABK Indonesia di kapal asing. "Komitmen kuat tersebut dapat dituangkan dalam bentuk Surat Pernyataan Bersama para menteri terkait atau pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pembenahan dan Perlindungan ABK Indonesia di kapal asing oleh Presiden Joko Widodo, dipimpin oleh menteri koordinator dan bertugas mengawasi pelaksanaan pembenahan tata kelola penempatan dan perlindungan ABK Indonesia di kapal ikan asing," ujarnya.

Selain itu, melakukan pembenahan integrated database Pekerja Migran Indonesia, khususnya ABK yang bekerja di kapal ikan asing oleh BP2MI sebagai lembaga yang bertanggungjawab atas penempatan pekerja migran. Database tersebut dapat
dimanfaatkan kementerian terkait untuk koordinasi dalam pengawasan sejak sebelum pemberangkatan, saat bekerja, hingga pemulangan.

Lalu, prosedur penempatan yang menjamin perlindungan ABK, antara lain proses penempatan yang murah, mudah, cepat, aman, transparan, dan satu pintu di bawah BP2MI dengan Kementerian Ketenagakerjaan sebagai regulator dan pemberi izin keagenan.

Kemudian, harus ada penguatan perlindungan hukum ABK dengan melakukan percepatan penerbitan PP dan Peraturan Menteri sebagai peraturan turunan yang dimandatkan oleh UU Nomor 18 Tahun 2017, dan percepatan peratifikasian instrumen hukum internasional (ILO C188) oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

"Peningkatan kompetensi melalui pembekalan yang cukup kepada para ABK sebelum diberangkatkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Perhubungan, serta memastikan informasi yang diberikan kepada calon ABK terkait pekerjaannya secara lengkap dan akurat."

Terakhir, mengoptimalkan kerja sama dalam penegakan hukum baik antar instansi di dalam negeri maupun melalui kerjasama internasional.

ANDITA RAHMA

Berita terkait

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

6 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

16 hari lalu

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

ABK yang lari dari kapal ikan asing loncat ke laut dan berenang sejauh 12 mil. Satu tak selamat.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

16 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

KKP Buru Kapal Cina Ilegal yang Melakukan Penangkapan Ikan di Perairan Indonesia

17 hari lalu

KKP Buru Kapal Cina Ilegal yang Melakukan Penangkapan Ikan di Perairan Indonesia

KKP menduga kapal Cina ilegal itu masih berada di perairan sekitar Laut Aru.

Baca Selengkapnya

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Samudra Hindia, Basarnas Ungkap Kronologinya

46 hari lalu

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Samudra Hindia, Basarnas Ungkap Kronologinya

Kapal nelayan Kilat Maju Jaya-7 yang hilang kontak di Samudra Hindia selatan Pulau Jawa hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.

Baca Selengkapnya

Update Kapal Tenggelam di Korsel: 4 ABK Indonesia Masih Belum Ditemukan

53 hari lalu

Update Kapal Tenggelam di Korsel: 4 ABK Indonesia Masih Belum Ditemukan

Sebanyak 4 ABK Indonesia masih belum ditemukan dari peristiwa tenggelamnya kapal penangkap ikan 2 Haeinsho di Korsel.

Baca Selengkapnya

Serangan Houthi Tewaskan 3 Orang untuk Pertama Kali di Teluk Aden

59 hari lalu

Serangan Houthi Tewaskan 3 Orang untuk Pertama Kali di Teluk Aden

Serangan milisi Houthi Yaman membunuh tiga warga sipil di kapal pengangkut kargo Barbados dan Liberia pada Rabu di Teluk Aden

Baca Selengkapnya

TNI AL Gagalkan Aksi Perompak di Atas Kapal Asing di Selat Malaka

2 Maret 2024

TNI AL Gagalkan Aksi Perompak di Atas Kapal Asing di Selat Malaka

Prajurit TNI AL berhasil menggagalkan aksi perompak hendak mencuri di atas kapal niaga berbendera Bahamas MV African Halcyon di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

ABK Asal Tegal Mengalami Depresi di Afrika Selatan, Dipulangkan ke Tanah Air

20 Februari 2024

ABK Asal Tegal Mengalami Depresi di Afrika Selatan, Dipulangkan ke Tanah Air

KJRI Cape Town memulangkan seorang ABK asal Tegal yang mengalami depresi di Afrika Selatan.

Baca Selengkapnya

ABK dan Nelayan Tak Berani Melaut Saat Fase Bulan Purnama, Ini Alasannya

28 Januari 2024

ABK dan Nelayan Tak Berani Melaut Saat Fase Bulan Purnama, Ini Alasannya

Kenapa fase bulan purnama atau full moon membuat ABK dan nelayan tak melaut? Berikut alasan ilmiahnya.

Baca Selengkapnya