Positif Corona, 17 WNI Jamaah Tabligh di India Masih Dirawat

Reporter

Antara

Jumat, 10 April 2020 08:36 WIB

Jamaah Tabligh di Bangladesh. [Al Jazeera]

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI mengatakan ada sebanyak 27 jamaah tabligh asal Indonesia yang menderita COVID-19 di India. Sebanyak 17 orang diantaranya masih menjalani perawatan.

"Sebanyak 17 dalam masa perawatan dan 10 sudah dinyatakan sembuh," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, Kamis, 9 April 2020.

Judha mengatakan 17 WNI yang dirawat di India saat ini dalam kondisi stabil.

Selain itu, Judha mengatakan sampai hari ini ada sekitar 984 jamaah tabligh asal Indonesia yang tersebar di sembilan negara, di antaranya India, Pakistan, Bangladesh, Filipina, dan Nepal. Informasi itu didapat Kemenlu dari informasi yang dikumpulkan lewat simpul jamaah tabligh di dalam negeri.

"Kesulitan kita, anggota jamaah tabligh ini tidak melapor ke perwakilan, jadi mencoba berbagai macam simpul dari jemaah tabligh dan berkoordinasi dengan kantor markas besar yang ada di Kebon Jeruk untuk melakukan pendataan," kata Judha.

Sejauh ini, pemerintah menerima informasi 161 jamaah tabligh asal Indonesia ada di Bangladesh. "140 di antaranya menginap dalam masjid di Dhaka dan 20 lainnya ada di luar Kota Dhaka," kata Judha.

Sementara di Nepal, 13 jamaah tabligh asal Indonesia ada di Kathmandu. "Kondisinya dalam keadaan sehat dan aman. Kemarin sudah dilakukan tes COVID-19 dan kita masih menunggu hasilnya," ujarnya.

Sementara itu, data terakhir juga mencatat 77 jamaah tabligh asal Indonesia berada di Pakistan dan 30 orang di Filipina. "Dari jumlah itu (jemaah tabligh Indonesia di Fillipina), 19 di antaranya ada di Manila. Saat ini, mereka sudah ada di Golden Mosque Metro Manila, sedangkan sisanya ada di daerah sekitar Davao," kata Judha.

Dari sejumlah negara itu, India dan Filipina telah menerapkan kebijakan karantina wilayah di sejumlah wilayah.

Di Filipina, otoritas setempat telah memberlakukan perluasan karantina wilayah di Luzon, yang di antaranya meliputi ibu kota di Manila. Aturan itu berlaku sejak 16 Maret dan rencananya akan berlaku sampai akhir April.

Tidak hanya di Filipina, otoritas di India juga sempat memberlakukan karantina wilayah selama 21 hari sejak akhir bulan lalu.

Karena itu, Pemerintah Indonesia pada 17 Maret telah mengimbau WNI di luar negeri agar segera pulang ke tanah air demi menghindari risiko akibat karantina wilayah selama pandemi COVID-19 dan akses penerbangan internasional yang kian terbatas.

"Pemerintah mengimbau dengan sangat agar warga negara Indonesia membatasi bepergian ke luar negeri kecuali untuk kepentingan yang sangat mendesak dan tidak dapat ditunda. Untuk warga negara Indonesia yang saat ini sedang berpergian ke luar negeri, diharapkan untuk segera kembali ke Indonesia sebelum mengalami kesulitan penerbangan lebih jauh lagi," demikian isi imbauan Kemenlu.

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

3 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

4 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

18 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

1 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

2 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

2 hari lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

3 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya