Cegah Corona, Cianjur Minta Pendatang dari Zona Merah Kembali

Selasa, 31 Maret 2020 09:16 WIB

Kabag Ops Satlantas Polres Bogor Iptu Vino Lestari berusaha mengurai kemacetan menuju Jalur Puncak di simpang pos Polisi Gadog, saat libur Imlek, Sabtu 25 Januari 2020. TEMPO/M.A MURTADHO

TEMPO.CO, Cianjur - Pemerintah Kabupaten Cianjur menutup akses masuk dari luar kota melalui jalur Puncak dalam pelaksanaan hari pertama isolasi lokal di Kabupaten Cianjur, Senin 30 Maret 2020 dalam rangka pencegahan penyebaran Corona.

Rombongan pemudik asal Jakarta dihentikan dan diperiksa kesehatannya. Rencananya, mereka akan menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

Penyekatan arus kendaraan dari luar kota melalui jalur Puncak baru dilaksanakan sekitar pukul 11.00 WIB dari yang awalnya akan dilaksanakan sejak pagi hari. Selain itu, dari lima akses masuk, empat pintu masuk dari perbatasan Sukabumi, Bandung, Purwakarta, dan Bogor via Jonggol pun belum ditutup.

Pelaksana tugas Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan pelaksanaan hari pertama memang belum optimal dan masih dalam tahap uji coba. Nantinya akan dievaluasi untuk dimaksimalkan di hari berikutnya.

"Masih uji coba, dan dilakukan di Puncak dulu untuk menyekat kendaraan dari Jakarta yang masuk zona merah. Selebihnya akan diterapkan atas hasil evaluasi malam ini, dibahas bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah," kata Herman, Senin, 30 Maret 2020.

Menurut Herman, meskipun masih dalam tahap uji coba, puluhan kendaraan dari Jakarta berhasil disetop. Mereka pun diarahkan untuk kembali ke daerahnya.

"Ada puluhan tadi yang disuruh putar arah, kebanyakan mereka ke Cianjur untuk menginap di vila. Status mereka berasal dari zona merah, jangan sampai mereka membuat risiko besar ke Cianjur membawa wabah Corona," kata Herman.

Selain itu, bus yang mengangkut pemudik dari Jakarta diberhentikan. Sebanyak 50 penumpang yang hendak pulang kampung ke sejumlah kecamatan di Cianjur Selatan pun diperiksa kesehatannya.

"Dari hasil pemeriksaan mereka tak menunjukkan gejala, tapi akan tetap kami isolasi mandiri di kecamatannya masing-masing. Nanti dari puskesmas dan kecamatan akan memantau kondisi kesehatannya secara berkala selama 14 hari," kata Herman.

Sementara itu, Usman, 42 tahun, salah seorang pengendara asal Bandung, mengharapkan ada kejelasan dari pemerintah daerah terkait penerapan isolasi lokal. Apalagi dirinya setiap hari melintas Bandung-Cianjur untuk melakukan pengiriman barang ke toko di Kabupaten Cianjur. "Tadi juga sempat khawatir, apakah masih bisa melintas atau tidak. Ternyata belum ada penyekatan dari arah Bandung. Saya harap kalau mau dilaksanakan juga ada kejelasan, semua tidak boleh atau ada pengecualian untuk kendaraan angkut barang," ujarnya.

Sampai saat ini, belum ada pasien positif Corona di Cianjur. Namun jumlah pasien dalam pemantauan dan orang dalam pengawasan terus meningkat.

Advertising
Advertising

Berita terkait

10 Tempat Wisata Instagramable di Cianjur, Ada Pantai hingga Taman Cantik

10 hari lalu

10 Tempat Wisata Instagramable di Cianjur, Ada Pantai hingga Taman Cantik

Berikut ini beberapa tempat wisata instagramable di Cianjur yang bisa Anda kunjungi. Ada waduk hingga Taman Bunga Nusantara.

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

12 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

12 hari lalu

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

Kawin kontrak telah marak menjadi modus baru dalam TPPO di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

17 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Perdagangan Orang Modus Kawin Kontrak di Cianjur, Korban Dijebak Layani Pria Timur Tengah

18 hari lalu

Perdagangan Orang Modus Kawin Kontrak di Cianjur, Korban Dijebak Layani Pria Timur Tengah

Polres Cianjur menangkap dua perempuan atas dugaan perdagangan orang modus kawin kontrak

Baca Selengkapnya

Lalu Lintas Mulai Padat, Pemudik dan Wisatawan Penuhi Kawasan Puncak

21 hari lalu

Lalu Lintas Mulai Padat, Pemudik dan Wisatawan Penuhi Kawasan Puncak

Antrean kendaraan mulai terjadi di kawasan wisata Puncak, Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu 13 April 2024 pagi.

Baca Selengkapnya

Pesan Heru Budi kepada Pendatang Baru di Jakarta usai Lebaran

25 hari lalu

Pesan Heru Budi kepada Pendatang Baru di Jakarta usai Lebaran

Para pendatang baru berhak memasuki wilayah Jakarta seusai libur lebaran. Heru Budi berharap para pendatang bisa bekerja dan punya rumah tinggal.

Baca Selengkapnya

Situs Gunung Padang Pernah Ramai Dibicarakan Pada Era Presiden SBY Hingga Muncul Perpres

42 hari lalu

Situs Gunung Padang Pernah Ramai Dibicarakan Pada Era Presiden SBY Hingga Muncul Perpres

Belakangan Situs Gunung Padang mendapat sorotan karen jurnalnya dicabut penerbit Wiley Online Library. Pada masa SBY, Gunung Padang pernah ramai pula.

Baca Selengkapnya

Polemik Situs Gunung Padang, Berikut Sejarah dan Rute ke Sana

43 hari lalu

Polemik Situs Gunung Padang, Berikut Sejarah dan Rute ke Sana

Jurnal online, Wiley Online Library umumkan tarik publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian Situs Gunung Padang. Bagaimana ke sana?

Baca Selengkapnya

Cianjur Gabung Kawasan Aglomerasi Jakarta dalam RUU DKJ, ini Profilnya

44 hari lalu

Cianjur Gabung Kawasan Aglomerasi Jakarta dalam RUU DKJ, ini Profilnya

Cianjur akan bergabung dengan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) usai ibu kota pindah ke IKN sesuai RUU DKJ.

Baca Selengkapnya