Soal Opsi Lockdown Corona, Ridwan Kamil: Jawa Barat Belum Perlu

Selasa, 17 Maret 2020 06:21 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sambut baik soal penelitian kina dapat sembuhkan Covid-19 pada jumpa pers usai menggelar rapat kordinasi Covid-19 di Gedung Sate pada Jumat, 13 Maret 2020.

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan opsi lockdown untuk menekan sebaran virus Corona atau Covid-19 dinilai belum perlu untuk wilayah provinsi Jawa Barat.

“Kalau Jawa Barat masih jauh,” kata Ridwan di Bandung, Senin, 16 Maret 2020.

Ridwan mengatakan sebaran kasus positif Covid-19 di Jawa Barat relatif berjauhan lokasinya. “Kalau kita berkaca pada jumlah kasus positif, Jawa Barat ini luas. Yang positif 10, jauh-jauhan. Berbeda dengan Jakarta,” kata dia.

Menurut Ridwan, Jakarta memiliki area yang lebih kecil dibandingkan dengan Jawa Barat, sehingga lokasi antar kasusnya dekat. Sedangkan Jawa Barat memiliki area yang lebih luas.

“Jawa Barat ini ada 27 daerah. Jadi keputusan membatasi atau istilah lockdown di skala kota, itu harus ada ukuran-ukuran yang jelas. Makanya dengan data ini (sebaran kasus), kita bisa kelihatan, apakah terkendali, atau tidak terkendali,” kata Ridwan.

Advertising
Advertising

Meski begitu, Ridwan mengatakan pihaknya akan mengikuti jika pada akhirnya pemerintah pusat menetapkan status lockdown. “Saya kira kewenangannya ada di pemerintah pusat. Kita akan mengikuti. Kita tidak akan mendahului. Jadi kita konsultasikan. Parameternya harus jelas,” kata dia.

Sampai Ahad, 15 Maret lalu, ada 10 warga Jawa Barat yang tercatat sebagai kasus positif Corona. Rinciannya, Depok dan Bekasi mencatatkan masing-masing 3 kasus positif Covid-19. Sisanya masing-masing 1 kasus tersebar di Kota Bandung, Kabupaten Cirebon, Purwakarta, serta Cianjur. Dua orang diantaranya meninggal dunia yakni masing-masing warga Cianjur dan Kabupaten Bekasi.

Sejauh ini, Ridwan mengatakan pembatasan di wilayahnya baru ditujukan aktivitas belajar mengajar di sekolah. Terhitung Senin, siswa sekolah mulai dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK diminta melakukan aktivitas belajar via daring di rumahnya masing-masing.

Sementara untuk tempat wisata, Ridwan Kamil meminta agar dilakukan penutupan sementara selama 14 hari mengikuti pembatasan yang diberlakukan pada aktivitas sekolah. “Minimal dalam dua minggu, dari sekarang, dikurangi dibukanya tempat wisata yang sifatnya berkerumun dan masal,” kata dia.

Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

10 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

21 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

1 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

2 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

2 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

3 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya