PDI Perjuangan Menilai Isi Pidato Yudhoyono Tak Realistis

Reporter

Editor

Selasa, 19 Agustus 2008 15:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak jujur kepada Masyarakat. Isi pidato kenegaraan presiden dinilai hanya menyajikan sisi-sisi baik yang tak menggambarkan realitas masyarakat. “Kami ingin Presiden secara jujur membuka apa adanya,” kata Tjahjo di Gedung MPR/DPR, Selasa (19/8).

Presiden, kata Tjahjo, tak menjelaskan berapa tanggungan hutang negara dan berapa banyak uang asing yang beredar saat ini. Kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak juga tak banyak disinggung dalam pidato. “Pidato presiden jauh dari realitas masyarakat,” katanya.

Dalam satu dua hari kedepan PDI Perjuangan akan menanggapi pidato kenegaraan tersebut dengan membuat data pembanding. Sebab, kata Tjahjo, ada beberapa kondisi di masyarakat yang tidak terungkap tanpa mejelaskan kondisi itu. Ia hanya mengatakan, “Yang disampaikan Presiden hanya sisi positifnya.”

Pidato Presiden 15 Agustus lalu memaparkan berbagai keberhasilan pemerintah. Presiden, misalnya, mengatakan jumlah pengangguran dan angka kemiskinan terus menurun. Selain itu alokasi dana pendidikan untuk tahun 2009 juga telah mencapai 20 persen dari APBN.

Dwi Riyanto Agustiar

Berita terkait

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2022

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

Belajar sejarah tak melulu dari buku melainkan juga bisa lewat menonton film. Simak ulasannya di sini.

Baca Selengkapnya

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

5 Juni 2022

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

Menyosialisasikan perjuangan Ratu Kalinyamat lewat pagelaran seni-seni tradisional yang digemari masyarakat, harus terus ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2021

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

Laksamana Maeda dianggap pengkhianat karena mendukung kemerdekaan Indonesia. Bagaimana nasibnya?

Baca Selengkapnya

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

16 Agustus 2021

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

BM Diah mengatakan naskah asli teks proklamasi dibuang ke tempat sampah begitu saja usai diketik oleh Sayuti Melik.

Baca Selengkapnya

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

16 Agustus 2021

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

Ulama Muhammadiyah di Yogyakarta membentuk satuan Askar Perang Sabil (APS) untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

14 Agustus 2021

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

AR Baswedan merupakan kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

5 Agustus 2021

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

Sukarni bersama tokoh pemuda lainnya menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok jelang kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

Teten: Presiden Jokowi Tak Akan Menanggapi Tudingan Jonru  

31 Agustus 2017

Teten: Presiden Jokowi Tak Akan Menanggapi Tudingan Jonru  

Teten mengatakan Presiden Joko Widodo tidak akan menanggapi pemberitaan tentang unggahan Jonru di akun media sosialnya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pameran Foto, Jokowi: Masih Banyak yang Belum Kita Lihat

28 Agustus 2017

Hadiri Pameran Foto, Jokowi: Masih Banyak yang Belum Kita Lihat

Hasil bidikan para fotografer secara tidak langsung dapat menunjukkan perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

RAPBN 2018: Target Penerimaan Pajak Dinilai Terlalu Berat  

18 Agustus 2017

RAPBN 2018: Target Penerimaan Pajak Dinilai Terlalu Berat  

Dalam RAPBN 2018, penerimaan perpajakan direncanakan sebesar Rp 1.609,4 triliun.

Baca Selengkapnya