Sejumlah wisatawan asing asal China antre di konter lapor diri (check-in) Terminal Keberangkatan Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Selasa 28 Januari 2020. Agen biro perjalanan China memulangkan ratusan wisatawannya yang sedang berkunjung di Batam menyusul merebaknya wabah virus Corona, selain itu pihak Bandara Hang Nadim juga menghentikan sementara penerbangan dari China ke Batam sampai batas waktu yang belum ditentukan. ANTARA FOTO/M N Kanwa
TEMPO.CO, Batam - Konsulat Singapura membatah disebut menolak jenazah warga negaranya, ALS, 61 tahun, yang meninggal di Batam dalam status terduga terjangkit virus Corona.
Bantahan itu disampaikan Konjen Singapura melalui surat bertanggal 29 Februari 2020. Disebutkan bahwa artikel di media massa yang menyatakan jenazah ditolak masuk Singapura tidak benar.
"This is untrue."
Singapura menanggapi berita bahwa warga Singapura yang meninggal tersebut terpaksa dikuburkan di Batam lantaran ditolak oleh Pemerintah Singapura.
Surat yang ditandatangani Konsul Smauel Woon tadi menjelaskan bahwa Konsulat Singapura memang sudah diberitahu tentang kematian warganya di Batam pada 22 Februari 2020. Dalam pemberitahuan tersebut disebutkan bahwa telah diputuskan jenazah akan dimakamkan di Kota Batam.
Maka itu Konjen Singapura menyatakan tidak pernah melarang jenazah dibawa ke Singapura.
"And was not involved in the decision regarding the repatriation of the deceased."
Pria asal Singapura tadi meninggal di Batam setelah menjalani perawatan sebaga terduga Corona selama 2 hari.
ALS tidak dipulangkan kepada keluarga di Batam sebab hasil tes Laboratorium Kemenkes belum keluar. Empat hari setelah itu hasil pemeriksaan menunjukkan ALS negatif virus Corona.
Jenazah lantas dipulankan ke keluarga di Batam. ALS memang memiliki dua keluarga yakni di Batam dan Singapura.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi pun telah menegaskan tidak ada penolakan dari Konjen Singapura atas jenazah ALS.
"Itu keputusan keluarga untuk dimakamkan di Batam, Konjen Simgapura mau menfasilitasi kalau memang mau dimakamkan di Singapura," ucap Didi.