Karantina Selesai, Pemerintah Kini Awasi WNI di Kapal Pesiar

Reporter

Antara

Selasa, 18 Februari 2020 08:06 WIB

Petugas medis bersiap mengisolasi pasien saat simulasi penanganan pasien diduga terjangkit virus corona di Ruang Isolasi RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Rabu, 12 Februari 2020. Meskipun hingga saat ini belum ada yang terkena virus corona di Indonesia, pihak rumah sakit di Bali terus melatih kesiapsiagaan petugas medis. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan pemerintah bakal terus mewaspadai virus Corona atau COVID-19 selepas memulangkan WNI dari Cina yang usai dikarantina di Natuna.

Menurut Muhadjir, pemerintah Indonesia masih memiliki agenda yang panjang dalam memerangi pandemi virus Corona dan terus memantau perkembangan yang ada.

Saat ini, kata Muhadjir, pemerintah terus mengawasi WNI di luar negeri yang masih terancam terpapar virus Corona seperti WNI yang menjadi awak kapal pesiar Westerdam dan Diamond Princess. “Bila terjadi keadaan terburuk, kita harus tangani seperti WNI dari Hubei, tetapi kita juga menghormati kewenangan negara dan protokol WHO yang telah ditetapkan. Saya kira kita juga akan siap untuk menghadapi itu,” kata dia, Senin, 17 Februaru 2020.

Selain memantau perkembangan WNI di luar negeri, Muhadjir menyebut keamanan dalam negeri diutamakan pemerintah.

Pemerintah, kata Muhadjir, akan memperketat kewaspadaan di pintu-pintu masuk ke Indonesia dari berbagai jalur, yaitu darat laut dan udara. Hal itu dibarengi juga dengan memaksimalkan peralatan yang diperlukan dalam pemeriksaan.

Advertising
Advertising

Selain itu, pemerintah akan memperketat pemeriksaan riwayat perjalanan dan kesehatan dari warga negara asing (WNA) yang akan masuk ke Indonesia. “Misalnya mereka harus orang yang selama 14 hari terakhir tidak pernah berada di daratan pusat terjadinya penyakit ini, yaitu di daratan Cina. Jadi itu akan diperketat betul,” kata Muhadjir.

Pemerintah pun telah bekerja sama secara internasional dengan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Atalanta dalam penyediaan reagen primer untuk mendeteksi COVID-19.

Mengenai kesiapan fasilitas kesehatan untuk mengatasi virus tersebut, data dari Kementerian Kesehatan menyebut beberapa rumah sakit sudah siap menampung pasien apabila kasus COVID-19 muncul di Indonesia. Pemerintah menyiapkan 26 rumah sakit pemerintah dan 25 rumah sakit swasta dan BUMN yang memiliki fasilitas ruang isolasi negatif.

Di luar kewaspadaan itu, Muhadjir meminta semua pihak menjaga suasana agar tidak timbul kepanikan. "Pemerintah sudah sangat tepat menyikapi ini. Saya kira langkah-langkah kita sudah patut diapresiasi. Insya Allah kita sambil berdoa mudah-mudahan wabah ini berakhir dan Indonesia terlindungi dari wabah virus Corona ini,” kata dia.

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

20 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

21 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

22 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

4 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

5 hari lalu

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

6 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

10 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya