TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Sumatera Barat menyebut penggerebekan prostitusi online di Kota Padang bermula dari informasi anggota DPR Andre Rosiade.
"Memang informasi dari Pak Andre, kemudian anggota Polda menggerebek, sehingga didapat pelakunya," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumbar, Komisaris Besar Stefanus Satake Bayu Septianto saat dihubungi, Rabu, 5 Februari 2020. Stefanus mengatakan Andre melaporkan dugaan prostitusi online di sebuah hotel berbintang kepada Polda.
Penggerebekan itu terjadi pada 26 Januari lalu di sebuah hotel berbintang di Kota Padang oleh Tim Cyber Ditreskrimsus Kepolisian Daerah Sumatera Barat. Sejak Desember 2019 lalu, Andre diketahui mengikuti razia ke sejumlah tempat di Kota Padang.
Dikutip dari langgam.id, Andre mengikuti razia Satpol PP Padang dan tim Satuan Koordinasi, Keamanan dan Ketertiban Kota (SK-4). Andre mengaku sengaja ikut menggerebek tempat-tempat hiburan malam yang diduga tidak memiliki izin karena resah.
Dia menyebut sudah banyak masyarakat yang melaporkan aktivitas prostitusi di Kota Padang kian menjadi-jadi. “Beberapa tahun belakangan, kemaksiatan merajalela di Kota Padang,” kata Andre.
Stefanus mengatakan politikus Partai Gerindra itu mendapatkan informasi mengenai adanya kegiatan prostitusi online dari masyarakat. Menurut Stefanus, penggerebekan ini bukanlah jebakan. "Bukan penjebakan, kan berproses," kata dia.
Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain
1 hari lalu
Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?