Jenazah Putra Kiai Hasyim Muzadi Dimakamkan

Rabu, 18 Desember 2019 19:41 WIB

Putra ketiga KH Hasyim Muzadi, Gus H. Hilman Wajdi dikabarkan telah menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (18/12/2019) pagi akibat kecelakaan di Exit Tol Purwodadi. Foto/Youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah putra Hasyim Muzadi, Hilman Wajdi alias Gus Andi dimakamkan di lingkungan Pondok Pesantren Putri Al-Hikam, Jalan Cengger Ayam 25, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, 18 Desember 2019.

Gus Andi meninggal tiga hari setelah peringatan 1.000 hari wafatnya Kiai Haji Ahmad Hasyim Muzadi (Minggu, 15 Desember 2019). Ia memang putra ketiga dari enam anak pasangan Kiai Hasyim dan Hajjah Muthamimah.

Kiai Hasyim merupakan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang wafat pada 16 Maret 2017 sekaligus pendiri Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam di Jalan Cengger Ayam 14, Kota Malang, Jawa Timur.

Pondok pesantren yang didirikan pada 21 Maret 1992 itu semula dikhususkan bagi santri putra dan belakangan pengasuh Pesantren Al-Hikam menerima santri putri. Seluruh santri putri ditempatkan di rumah pertama milik Kiai Hasyim di Jalan Cengger Ayam 25.

Sekitar 2 ribu pelayat mengantar jenazah Gus Andi ke pemakaman. Pelayat datang dari banyak daerah di Jawa Timur dan mayoritas kaum nahdliyin alias warga NU. Tampak sejumlah kiai senior Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Malang, pejabat Pemerintah Kota Malang dan sejumlah anggota DPRD, serta petinggi kepolisian dan militer setempat.

Advertising
Advertising

Tampak putri pertama almarhum, Alfa Alma Tsuroya alias Aliyah, menangis menyaksikan jenazah sang ayah dimasukkan ke liang lahat. Sedangkan Naila Izzah, istri almarhum, tampak tegar dan terus berusaha menenangkan Aliyah dan kedua adiknya.

Rangkaian prosesi mulai dari salat jenazah berjamaah hingga pemakaman dipimpin oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kiai Haji Marzuki Mustamar. Acara pemakaman diwarnai hujan gerimis hingga pembacaan doa selesai pada pukul 4 sore.

Sebelum pemakaman, Kiai Marzuki mengatakan, semasa hidup Gus Andi berkepribadian luar biasa. Sebagai putra tokoh besar NU, Hilman berpembawaan rendah hati. Dengan nama besar ayahnya, kapasitas, dan kemampuan pribadinya, Hilman bisa saja jadi salah satu petinggi PBNU. Kemampuan mengaji Hilman sangat bagus. Ia juga kaya pengetahuan dan wawasan.

Sebelum meninggal, Hilman juga sedang menempuh Program Studi Magister (S2) Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Malang (Unisma).

“Beliau aktif sekali di NU dan mulai dari bawah, ia enggak mau mentang-mentang jadi putranya Kiai Hasyim, terus nangkring di PBNU. Pergaulannya pun luas dan luwes. Ia merangkul dan mengayomi siapa pun,” kata Marzuki.

Menurut Marzuki, Hilman menolak jadi petinggi NU secara instan supaya bisa fokus meneruskan perjuangan NU lewat jalur pendidikan yang diwariskan Kiai Hasyim, yakni Pondok Pesantren Al-Hikam dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’had Aly Al-Hikam, serta lembaga pendidikan dasar dan menengah Al-Hikam. Selain di Kota Malang, Pondok Pesantren Al-Hikam juga membuka cabang di Depok, Provinsi Jawa Barat.

“Dia itu entengan (suka membantu dan menolong). Ngajinya juga bagus. Enggak pernah saya melihat dia enggak senyum. Jadi tanda-tanda sakit hati enggak ada. Hatinya bagus. Sulit mencari orang yang nasab-nya bagus, akhlaknya bagus. Dia membaur dengan siapa saja. Kalau di pondok, beliau suka nyapu-nyapu sendiri, enggak suruh-suruh santri,” ujar Marzuki, agak terisak.

Hilman Wajdi alias Gus Andi lahir pada 25 Maret 1976. Ia wafat setelah mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Tol Pandaan-Malang Kilometer 62-63, Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Rabu dinihari, 18 Desember 2019.

Ia dalam perjalanan pulang ke Malang sehabis mengantar putrinya, Alfa Alma Tsuroya alias Aliyah, untuk melanjutkan studi di Pondok Pesantren Yanbu’ul Quran, Kudus, Jawa Tengah. Pondok pesantren ini didirikan Kiai Haji M. Arwani Amin alias Kiai Arwani Kudus pada 1393 Hijriah (1979 Masehi).

Peristiwanya bermula ketika mobil Kijang Innova N-1261-DX yang disupiri santrinya, Moh Izza Arroziq (22 tahun), melaju kencang dan berusaha menyalip kendaraan di depan yang melaju di jalur lambat. Namun ternyata setelah menyalip terdapat truk bernomor polisi BK-8006-DV yang berjalan searah. Supir Innova tak mampu menghindar dan mobil pun menabrak truk dari belakang.

Dampaknya, bagian kiri depan Innova hancur. Gus Andi mengalami luka robek di bagian belakang kepala, darah keluar dari telinga dan hidung, serta tangan kanan lecet-lecet. Ia sempat dilarikan ke RS Lawang Medika, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Namun meninggal tak lama setelah mendapat pertolongan.

Pengemudi truk, Pujiarno, 43 tahun, warga Desa Pendowolimo, Kabupaten Lamongan, selamat dan kondisinya baik-baik saja. Truknya hanya mengalami kerusakan di bagian belakang pojok kanan.

Sedangkan Izza Arroziq mengalami luka memar di bagian pinggang. Santri berusia 22 tahun ini masih dirawat di RS Lawang Medika.

Berita terkait

Pengurus GP Ansor Bertemu Jokowi di Istana Negara, Berikut Profil Gerakan Pemuda Ansor

2 hari lalu

Pengurus GP Ansor Bertemu Jokowi di Istana Negara, Berikut Profil Gerakan Pemuda Ansor

Jajaran pengurus GP Ansor menemui Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Berikut profil Gerakan Pemuda Ansor.

Baca Selengkapnya

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

6 hari lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

11 hari lalu

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

Momentum pindah dukungan Gus Muhdlor saat pilpres ditengarai dipengarui kasus korupsi yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

18 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Pengamat Ungkap Syarat Calon Lain Bisa Imbangi Khofifah di Pilkada Jatim 2024, Apa Saja?

20 hari lalu

Pengamat Ungkap Syarat Calon Lain Bisa Imbangi Khofifah di Pilkada Jatim 2024, Apa Saja?

Khofifah dinilai menjadi calon terkuat pada Pilkada Jatim 2024.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

32 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

32 hari lalu

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

17 Kiai NU di Lumajang Kirim Surat Protes ke PBNU, Ogah Dipolitisasi untuk Pilkada

40 hari lalu

17 Kiai NU di Lumajang Kirim Surat Protes ke PBNU, Ogah Dipolitisasi untuk Pilkada

TEMPO CO, Lumajang - Bertarikh 6 April 2024, surat itu ditujukan kepada Ketua PBNU. Isinya, daftar nama dan tanda tangan 17 kiai Lumajang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Lumajang. Mereka menyatakan sikapnya karena terusik dan keberatan bila PCNU Kabupaten Lumajang dijadikan alat politik praktis untuk kepentingan pemilihan umum kepala daerah Kabupaten Lumajang 2024.

Baca Selengkapnya

Lebaran Tanggal Berapa? Ini Jadwal Idul Fitri 2024 Versi Muhammadiyah dan NU

41 hari lalu

Lebaran Tanggal Berapa? Ini Jadwal Idul Fitri 2024 Versi Muhammadiyah dan NU

Idul Fitri jatuh tanggal berapa? Untuk Muhammadiyah sudah ditetapkan jika Idul Fitri jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Lalu, NU kapan?

Baca Selengkapnya

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

17 Maret 2024

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.

Baca Selengkapnya