Wakil Sekretaris Jenderal MUI Tengku Zulkarnain dan pendakwah Gus Miftah dianugerahi Moeslim Choice Award 2019 di Gedung Kesenian Jakarta, Kamis, 12 Desember 2019. Tempo/Friski Riana
TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Majalah Moeslim Choice Teguh Santosa mengungkapkan alasan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain dipilih sebagai pemenang Moeslim Choice Award 2019 kategori ulama.
"Jalan hidup yang unik telah ia tempuh. Menjadi qori dan vokalis orkestra juga menekuni musik sekaligus. Namun, menuntut ilmu agama berjalan terus," kata Teguh kepada Tempo, Jumat, 13 Desember 2019.
Teguh mengatakan, terpilihnya Zulkarnain merupakan hasil penilaian internal redaksi Majalah Moeslim Choice. Karakter Zulkarnain, kata dia, memang terbuka dan aktif di media sosial hingga rela berkorban ketika dihujat netizen, dan mencegah ulama lainnya mendapat perlakuan sama.
"Pada sisi ini, banyak yang belum paham mengapa Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia atau MUI ini mau meladeni siapa saja yang seakan merendahkannya. Ia memilih jalan pengorbanan satu orang untuk menjaga martabat begitu banyak para pewaris Rasul," katanya.
Menurut Teguh, Zulkarnain juga tidak meladeni orang-orang yang merendahkan dirinya dengan kemarahan. Tetapi dengan gaya jenaka dan sejuk. Alasan lainnya, Zulkarnain dipilih karena masih aktif sebagai Ketua Majelis Fatwa Mathla'ul Anwar.
Saka Tatal Lakukan Sumpah Pocong, Arti hingga Kedudukannya dalam Peradilan di Indonesia
45 hari lalu
Saka Tatal Lakukan Sumpah Pocong, Arti hingga Kedudukannya dalam Peradilan di Indonesia
Istilah "sumpah pocong" mencuat hari-hari ini. Pada Jumat, 9 Agustus 2024 lalu, Saka Tatal, mantan terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon, menjalani ritual tersebut di Padepokan Amparan Jati di Cirebon, Jawa Barat.