Eks Pejabat Urusan Papua: Jangan Cuma Bikin yang Jakarta Mau

Senin, 14 Oktober 2019 10:21 WIB

Sejumlah pembeli berjalan di Pasar Tradisional Tolikelek, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Kamis, 10 Oktober 2019. Pasca kerusuhan pada 23 September 2019, kini kondisi Wamena mulai aman dan kondusif, aktivitas sekolah, pasar tradisional dan pelayanan pemerintahan mulai kembali normal. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) Bambang Darmono mengkritik cara pandang pemerintah yang berpusat di Jakarta terhadap Papua. Salah satu yang dikritiknya adalah pembangunan Jalan Trans Papua yang dilakukan Presiden Joko Widodo.

"Sewaktu ke Papua, saya termasuk orang yang menutup mata melihat jalan itu. Yang perlu dibangun adalah jalan di pegunungan," kata Bambang seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 7 Oktober 2019.

Bambang mencontohkan Selandia Baru yang tidak memiliki highway, melainkan jalan-jalan antarkota saja. Menurut dia hal itu bisa dicontoh di Papua karena penduduknya sama-sama sedikit.

Pimpinan lembaga adhoc yang berdiri di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini bercerita, UP4B pernah membangun jalan yang menghubungkan 13 kabupaten di Pegunungan Jayawijaya. Dia kala itu meminta bantuan pasukan zeni Angkatan Darat dan melibatkan warga setempat.

"Tidak usah besar-besar. Cukup pengerasan jalan tanah," kata Bambang. "Makanya waktu itu fine-fine saja." Saat UP4B selesai pada 2014, kata dia, hampir semua jalan sudah terhubung. Yang belum ialah Kabupaten Nduga karena ketiadaan jembatan.

Advertising
Advertising

Bambang juga tak sependapat dengan anggapan bahwa jalan nasional akan mendorong ekonomi lebih cepat. Menurut dia, pembangunan jalan nasional justru akan dianggap demi mobilisasi pasukan dan pencurian kekayaan alam orang Papua.

"Siapa yang mau lewat? Ujung-ujungnya, orang Papua akan mengatakan jalan dibuat untuk mencuri hasil alam mereka. Isu lain yang bakal muncul adalah jalan untuk memobilisasi pasukan. Jakarta selalu membuat apa yang Jakarta mau, bukan apa yang Papua mau," ucapnya.

Bambang mengimbuhkan, Jakarta harus memiliki pemahaman bahwa orang Papua masih bergantung pada alam. Mereka menganut filosofi bahwa "tanah adalah ibu dan sungai air susu ibu" sehingga mereka memelihara alam baik-baik.

"Jakarta harus punya pemahaman seperti itu. Kalau tidak, membangun seribu infrastruktur pun tidak akan berguna," kata Bambang.

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

5 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

7 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

8 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya