Fitra Duga Ada Duopoli Pengadaan Obat untuk Pengidap HIV/AIDS

Kamis, 19 September 2019 16:16 WIB

Sejumlah mahasiswa melakukan aksi teatrikal dalam memperingati hari AIDS Sedunia di Palu, Sulawesi Tengah, 1 Desember 2018. Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga menyerukan bagamaimana pencegahan HIV Aids. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Divisi Advokasi Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra), Gulfino Guevarrato, menduga ada duopoli dalam pengadaan obat antiretroviral (ARV) bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Hal ini terlihat dari perbedaan harga jual dari dua perusahaan farmasi yang mengantongi izin edar obat, yakni PT Kimia Farma dan PT Indofarma ke pemerintah dengan harga aslinya.

Fino menjelaskan untuk kebutuhan ARV ini, pemerintah mengimpor dari India. Pada 2018, misalnya, menurut dokumen resmi agen pengadaan, harga di pasaran internasional sekitar Rp 115 ribu per botol. Namun saat dijual ke pemerintah melonjak berkisar Rp 385 ribu.

"Artinya ada selisih sekitar Rp 270 ribu per botol keuntungan yang masuk ke perusahaan BUMN farmasi selama ini," katanya dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta, Kamis, 19 September 2019.

Melonjaknya harga ini, kata Fino, tidak masuk akal. Alasannya impor bahan baku dan obat jadi ARV tidak dikenakan bea masuk dan pajak pertambahan nilai sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 197/KMK.010/2005.

Advertising
Advertising

Dugaan korupsi di pengadaan obat ARV pada 2016 itu pula, kata Fino, yang sempat dibongkar oleh Kejaksaan Agung.

Sayangnya, kata Fino, pengadaan obat ARV masih bermasalah hingga sekarang. Puncaknya saat Kementerian Kesehatan gagal mengadakan persediaan obat ARV untuk tahun ini imbas tidak tercapainya kesepakatan harga antara pemerintah dan dua perusahaan BUMN tersebut.

Fino menyayangkan sikap Kementerian Kesehatan yang terkesan tak berdaya menghadapi dua perusahaan tersebut. Padahal obat ARV ini sangat penting bagi orang dengan HIV/AIDS. "Sebentar lagi akan ada lelang untuk pengadaan 2020. Kami mengingatkan jangan sampai gagal lagi seperti kemarin," ujar Fino.

Berita terkait

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

16 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Rumah Dinas DPR, FITRA Minta KPK Telusuri Aliran Dana Mark Up Anggaran

55 hari lalu

Dugaan Korupsi Rumah Dinas DPR, FITRA Minta KPK Telusuri Aliran Dana Mark Up Anggaran

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkap ada mark up harga dalam kasus dugaan korupsi rumah dinas DPR RI pada tahun anggaran 2020.

Baca Selengkapnya

FITRA Nilai Pemerintah Terlalu Terburu-buru Merumuskan Program Makan Siang Gratis

58 hari lalu

FITRA Nilai Pemerintah Terlalu Terburu-buru Merumuskan Program Makan Siang Gratis

Peneliti dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Badiul Hadi, merespons soal rencana pemerintah menyusun kebijakan program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

FITRA Ungkap Sederet Mudarat Pelaku Pungli di Rutan KPK Hanya Disuruh Minta Maaf

29 Februari 2024

FITRA Ungkap Sederet Mudarat Pelaku Pungli di Rutan KPK Hanya Disuruh Minta Maaf

Seknas FITRA mengungkap berbagai mudarat dan keburukan akibat pelaku pungli di rutan KPK hanya disuruh minta maaf. Mengusik rasa keadilan publik.

Baca Selengkapnya

FITRA Sebut Blokir Anggaran Kementerian untuk Bansos Perlu Diwaspadai

9 Februari 2024

FITRA Sebut Blokir Anggaran Kementerian untuk Bansos Perlu Diwaspadai

FITRA menyatakan bansos adalah instrumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN untuk membantu masyarakat dari kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi FITRA untuk Jokowi: Anggaran Publik untuk Rakyat, Bukan untuk Politik Dinasti

27 Januari 2024

Rekomendasi FITRA untuk Jokowi: Anggaran Publik untuk Rakyat, Bukan untuk Politik Dinasti

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi pastikan anggaran publik tidak untuk politik dinasti.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Tahan Libido Berkuasa dengan Netral dalam Pemilu 2024

26 Januari 2024

Jokowi Diminta Tahan Libido Berkuasa dengan Netral dalam Pemilu 2024

Kekuasaan dan sumber daya besar yang dimiliki Jokowi sebagai presiden juga sudah dikhawatirkan sejumlah pihak.

Baca Selengkapnya

Anggaran Pemilu Rp 71,3 Triliun, FITRA Minta Pemerintah Transparan: Publik Sulit Cegah Pemborosan..

18 Desember 2023

Anggaran Pemilu Rp 71,3 Triliun, FITRA Minta Pemerintah Transparan: Publik Sulit Cegah Pemborosan..

FITRA menilai perlunya transparansi anggaran dalam Pemilu 2024 untuk mencegah terjadinya pemborosan, penyalahgunaan, hingga pelanggaran.

Baca Selengkapnya

Ini 4 Rekomendasi Fitra Hadapi Krisis Lingkungan

16 Desember 2023

Ini 4 Rekomendasi Fitra Hadapi Krisis Lingkungan

Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra)Misbah Hasan menyampaikan empat rekomendasi untuk mengatasi krisis lingkungan.

Baca Selengkapnya

FITRA Ungkap 3 Krisis Lingkungan yang Mengancam Masa Depan, Apa Saja?

16 Desember 2023

FITRA Ungkap 3 Krisis Lingkungan yang Mengancam Masa Depan, Apa Saja?

Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Misbah Hasan, mengungkap tiga krisis lingkungan yang mengancam masa depan bumi dan manusia (triple planetary crisis). Apa saja?

Baca Selengkapnya