Rumah Sakit Sumitra Kotabaru Kekurangan Dokter Spesialis

Reporter

Antara

Editor

Purwanto

Selasa, 17 September 2019 13:28 WIB

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Umum Daerah Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru, menjalin kerja sama dengan RSUD Andi Abdurrahman Noor Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dalam upaya memenuhi kekurangan tenaga dokter spesialis.

Plt Direktur RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru dr Nasar, Selasa, mengatakan, kerja sama dilakukan dalam rangka memenuhi persyaratan sebagai rumah sakit tipe C, menyusul hasil kaji ulang atau review Kementerian Kesehatan yang merekomendasikan penurunan kelas menjadi tipe D.

“Kita belum ada dokter anak, di Tanah Bumbu (Tanbu) ada kelebihan tiga orang dokter anak, jadi kita bekerja sama,” ujarnya.

Ada empat pelayanan medik spesialis dasar wajib di rumah sakit tipe C, salah satunya pelayanan anak yang sebelumnya tidak dimiliki RSUD Pangeran Jaya Sumitra.

Kini tenaga dokter anak di RSUD Pangeran Jaya Sumitra sudah tersedia, walaupun untuk sementara hanya melayani dua hari dalam sepekan.

“Jadi ada kunjungan part time ke Kotabaru dua kali seminggu sehingga pelayanannya bisa tercover,” katanya.

Ia menambahkan pihaknya juga berkoordinasi ke Kemenkes terkait program Pendayagunaan Dokter Spesialis (PDGS) untuk menambah tenaga dokter spesialis anak.

Program ini sebelumnya bernama Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) yang dijalankan untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di daerah.

Bedanya jika dulu kementerian yang menempatkan, maka kini dokter yang bersangkutan memilih sendiri daerahnya.

“Kita juga melakukan peningkatan intensif supaya ada semacam daya tawar dari Rp15 juta menjadi Rp20 juta. Cuma informasi terkahir kita masih belum dapat, kita ikuti terus karena kita betul-betul membutuhkan dokter spesialis anak” ungkap Nasar.

Upaya lain yang dilakukan yakni menjajaki kerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) untuk menempatkan dokter residen atau dokter yang sedang menjalani pendidikan spesialis di Kotabaru.

“Sementara ini yang sudah berjalan dengan Unhas (Universitas Hasanudin, Red), ada dokter residen THT dan mata. Kalau dengan Unair kita harapkan spesialis anak, tapi masih dalam penjajakan,” jelasnya.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Kotabaru sendiri berusaha menambah tenaga dokter spesialis di RSUD Pangeran Jaya Sumitra melalui program beasiswa.

Namun beberapa dokter yang dibiayai sekolahnya itu saat ini masih menempuh pendidikan, meliputi spesialis anak, jiwa, THT, ortopedi, radiologi, dan patologi anatomi.

Berita terkait

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

3 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

3 hari lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

6 hari lalu

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

Cabut gigi memang direkomendasikan untuk membasmi gigi rudak yang sudah tidak dapat diselamatkan lagi, namun, untuk melakukannya perlu berkonsultasi dengan dokter gigi agar risiko fatal tidak terjadi

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

9 hari lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

13 hari lalu

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember diharapkan tetap profesional dalam bekerja di masyarakat nanti.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

16 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

32 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

37 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

39 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya